Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tetap mempercayakan eks bos Gojek, Nadiem Makarim, untuk memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang kini ditambah nomenklatur baru yakni riset dan teknologi.
Jokowi resmi melantik Nadiem sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4) petang.
Diketahui, Presiden Jokowi telah memutuskan meleburkan Kemenristek dengan Kemendikbud. Putusan yang disepakati anggota DPR lewat rapat paripurna pada 9 April lalu itu pun memisahkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang semula ada di bawah Kemenristek kini menjadi institusi sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, Nadiem yang berusia 36 tahun itu masih menjadi menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Lihat juga:Jokowi Lantik Dua Menteri dan Kepala BRIN |
Semenjak menjabat sebagai salah satu pembantu presiden, ia akrab dipanggil dengan sapaan mas menteri.
Selama menjadi Mendikbud, Nadiem telah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang kerap disebut dengan julukan Merdeka Belajar. Rangkaian kebijakannya itu fokus pada pemberian kemerdekaan pada warga pendidikan agar memunculkan inovasi baru.
Sebelum ditunjuk Jokowi, Nadiem dikenal sebagai pendiri perusahaan startup di bidang teknologi, Go-jek yang saat ini sudah menjadi decacorn dengan nilai valuasi sebesar US$10 miliar.
Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan memutuskan meninggalkan jabatannya di perusahaan tersebut ketika diminta mengepalai Kemendikbud pada 2019.
Sebelum Gojek, Nadiem sempat bekerja di sejumlah perusahaan lain. Ia pernah menjadi konsultan di McKinsey & Co, co-founder dan managing director di Zalora Indonesia, dan Chief Innovation Officer Kartuku yang kemudian diakuisisi Go-jek.
Semasa kuliah, Nadiem banyak bergelut di lingkup bisnis dan kini menyandar gelar sarjana dari jurusan Hubungan Internasional di Brown University dah gelar Master of Business Administration di Harvard Business School, Amerika Serikat.