Rangkuman Covid: Antigen Bekas, Nihil Dispensasi Mudik Santri

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat 5.241 kasus harian covid-19, pada Rabu (28/4) sehingga total kasus terkonfirmasi terpapar virus corona di Indonesia sejak 2 Maret 2020 kini mencapai 1.657.035.

Dari jumlah tersebut, tercatat ada 45.116 kasus meninggal dunia, 1.511.417 kasus sembuh, dan 100.502 kasus yang masih aktif.

Berikut peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir yang dirangkum CNNIndonesia.com.

Antigen Bekas di Bandara Kualanamu

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara menggerebek tempat layanan rapid test antigen di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Selasa (27/4), karena diduga memakai antigen bekas.

Sebanyak enam orang petugas rapid test antigen diamankan. Petugas juga menyita ratusan alat rapid test antigen yang diduga bekas dipakai ke hidung pasien.

IDAI Tak Setuju Sekolah Buka Juli

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap berpegang pada rencana sekolah dibuka setelah vaksinasi covid-19 untuk guru dan tenaga kependidikan pada Juli 2021.

Meski demikian, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak merekomendasikan sekolah dibuka Juli dengan kondisi pandemi covid-19 secara nasional saat ini.

Nihil Dispensasi Mudik Santri

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan pemerintah tidak memberikan dispensasi larangan mudik bagi santri, seperti yang diinginkan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi santri sekaligus mengantisipasi potensi kasus melonjak pasca libur panjang Idulfitri.

Keterisian Wisma Atlet Naik

Kapasitas keterisian tempat tidur di Wisma Atlet mulai meningkatkan dalam sepekan ke belakang.

Kini kapasitas keterisian tempat tidur di Wisma Atlet meningkat jadi 26 persen dari yang tadinya stagnan di angka 20 persen selama 1-2 bulan.

Vaksinasi Lansia Mandek

Vaksinasi covid-19 untuk penerima lanjut usia masih minim realisasi. Mengutip data Kemenkes, vaksinasi dosis kedua baru diterima 6,71 persen atau 1,4 juta lansia.

Kemudian dosis pertama baru diterima 11,5 persen atau 2,4 juta lansia. Sementara target vaksinasi terhadap lansia harusnya menyentuh 21,5 juta orang. Jika dibandingkan dengan pada sasaran petugas publik, laju vaksinasi terhadap lansia kalah cepat.

Secara keseluruhan vaksinasi dosis pertama baru menyentuh 6 per 100 penduduk.

Dari total target vaksinasi tahap 1 dan 2 yang mencapai 40,3 juta, baru 30,02 persen atau 12,1 juta orang menerima dosis pertama dan 18,28 persen atau 7,3 juta orang menerima dosis kedua.