Presiden Joko Widodo mengaku khawatir mudik Lebaran Idulfitri tahun ini memicu lonjakan kasus Covid-19. Jokowi bahkan sampai menyebut kata hati-hati hingga 11 kali saat berpidato.
Jokowi mengatakan mudik Idulfitri tahun lalu berimbas pada peningkatan jumlah kasus Covid-19 sebanyak 93 persen. Dia khawatir hal serupa terjadi tahun ini.
"Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik di Hari Raya Idulfitri," tutur Jokowi dalam Pengarahan Presiden RI kepada Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021 yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata hati-hati pertama diucapkan Jokowi saat membahas gelombang dua pandemi Covid-19 di India. Dia mengatakan India dan sejumlah negara lainnya sedang mengalami lonjakan Covid-19.
Jokowi meminta kepala daerah memperhatikan perkembangan kasus Covid-19 di daerah masing-masing secara hati-hati. Dia tak ingin situasi yang terjadi di India juga dialami Indonesia.
"Ini yang menjadi kehati-hatian kita semuanya, hati-hati perkembangan di India. Tidak hanya di India, ada di Turki dan Brazil dan beberapa di Uni Eropa, hati-hati," ucap Jokowi.
Jokowi juga mengulang kata hati-hati saat meminta kepala daerah mengawasi penerapan larangan mudik. Ia juga mengucap hati-hati saat menyebut ada kenaikan jumlah kasus Covid-19 di 10 provinsi.
Mantan Wali Kota Solo itu juga merapal kata hati-hati saat menjabarkan lonjakan angka kasus di setiap libur panjang. Dia meminta Pemda berhati-hati dalam mengantisipasi potensi kejadian berulang.
"Oleh sebab itu, hati-hati, hati-hati, libur pasca dua minggu lalu (kasus Covid-19 meningkat) kurang lebih hampir 2 persen, hati-hati," kata Jokowi.
Pemerintah memberlakukan larangan mudik pada masa libu Lebaran Idulfitri tahun ini. Larangan berlaku pada 6-17 Mei 2021.
Meski begitu, pemerintah mencatat masih ada 18,9 juta orang warga yang berniat mudik tahun ini. Angka itu didapat lewat survei yang digelar pemerintah.
(gil)