Kronologi Longsor PLTA Batang Toru Tapsel Tewaskan 3 Orang
Longsor terjadi di kawasan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Kamis (29/4) malam. Akibat longsor itu, tiga orang tewas akibat tertimbun material longsor.
Director Communication and External Affairs PT North Sumatera Hydro Energy Firman Taufik menjelaskan kronologi longsor di kawasan proyek tersebut.
Mulanya, pada pukul 16.00 banjir lumpur setinggi 50 centimeter terjadi di jalan R17 K4+100 Bridge 6, akibat hujan lebat yang mengguyur lokasi sejak siang hari.
Kemudian, karyawan K3 Sinohydro, Dolan Sitompul menemani dua karyawan dari warga negara asing sekitar pukul 18.10 WIB mengendarai mobil untuk mengecek dan mendokumentasikan banjir lumpur tersebut.
"Pihak Sinohydro mencurigai banjir lumpur di lokasi ini akan menyebabkan longsor, sehingga pihak mereka perlu mengecek agar dapat menyiapkan alat berat untuk mengatasinya," kata Firman dalam keterangan tertulisnya.
Setelah mengecek dan mengambil dokumentasi, sekitar pukul 18.20 terjadi bencana longsor yang langsung menimpa dan menggulung ketiga karyawan tersebut. Namun, salah satu karyawan yang sempat melihat longsoran berhasil meloncat keluar dari dalam mobil dan menyelamatkan diri, sementara dua rekannya tergulung tanah longsor.
Longsoran itu kemudian terus meluncur dan menyapu sebuah warung kopi milik Anius Waruwu yang tepat berada di bawahnya. Menurut Arifin, saat ini tim teknis lapangan sedang menelusuri korban longsor yang berada dalam warung kopi tersebut.
"Hingga saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari tim teknis lapangan mengenai upaya pencarian maupun situasi di lokasi," jelasnya.
Arifin mengatakan, saat ini lokasi kejadian dan kedai kopi yang terkena longsor sudah diamankan oleh aparat agar tidak ada yang mendekat, karena khawatir potensi longsor susulan.
"Pihak perusahaan sampai saat ini telah melaporkan kejadian tanah longsor ini ke Pemda Tapanuli Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapanuli Selatan," ungkap Arifin.