Jaksa Cecar Saksi, Panitia Tahu PSBB tapi Tetap Gelar Maulid

CNN Indonesia
Senin, 03 Mei 2021 12:50 WIB
Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan mengambil risiko tetap menggelar acara Maulid di Petamburan, meski mengetahui PSSB diterapkan.
Petugas kepolisian berada di dekat layar yang menampilkan suasana sidang lanjutan kasus pelanggaran protokol kesehatan dengan terdakwa Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Jakarta, Senin (19/4/2021). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, Haris Ubadillah mengaku mengambil risiko tetap menggelar Maulid di Petamburan, meskipun mengetahui Jakarta sedang menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Hal itu ia katakan berdasarkan kesaksiannya sebagai terdakwa di sidang lanjutan kasus kerumunan Petamburan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (3/5).

Awalnya, jaksa menanyakan kepada Haris terkait suasana Jakarta yang tengah menerapkan kebijakan PSBB ketika acara tersebut digelar. Haris pun mengaku tahu bahwa Jakarta tengah menerapkan PSBB saat acara tersebut digelar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suasana Jakarta, saksi sebagai ketua panitia tahu enggak Jakarta dalam suasana PSBB atau suasana apa?" tanya Jaksa.

"Iya betul. Saya selaku panitia tahu betul ada PSBB," jawab Haris.

Haris mengatakan pihaknya sudah mengingatkan massa yang hadir di acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan untuk terus menerapkan prokes. Ia mengklaim proses sosialisasi dan peringatan bagi massa yang datang untuk patuhi prokes dilakukan panitia melalui pelbagai pengeras suara.

Bahkan, kata dia, pelbagai bantuan mengalir dari pemerintah seperti masker dan hand sanitizer agar protokol kesehatan tetap dipatuhi masyarakat.

"Saya sebagai ketua panitia merasa ini merupakan tanggung jawab saya. Ketika saya lakukan sambutan selaku ketua panitia. Yang saya lakukan adalah gunakan masker dengan benar. Mohon jamaah pakai masker," kata Haris.

Lebih lanjut, Haris mengaku pihaknya berani mengambil risiko untuk terus menggelar Maulid Nabi di Petamburan. Pasalnya, ia mengatakan sudah banyak acara kumpul-kumpul lainnya sudah digelar jauh sebelum maulid digelar.

"Ada pertanyaan kenapa saya berani mengambil risiko menggelar acara Maulid? karena saat itu sebagaimana informasi, bahwa perkumpulan-perkumpulan seperti ini sudah ada jauh sebelum peringatan maulid yang kami gelar," kata Haris.

Jaksa lantas menanyakan lagi kepada Haris terkait inti kebijakan PSBB di Jakarta. Haris menjawab bahwa pada intinya kebijakan PSBB yakni menjaga pelbagai protokol kesehatan seperti jaga jarak dan memakai masker. "Itu yang kita dengungkan," kata Haris.

Haris juga menjelaskan bahwa panitia pada akhirnya menutup acara lebih awal pada pukul 23.30 WIB. Hal itu dikarenakan massa peserta Maulid Nabi SAW yang hadir semakin lama makin membeludak.

"Biasanya kami gelar Maulid itu sampai subuh. Namun acara ini kita setuju tutup lebih awal. Karena kalau kita selesaikan pukul 02.00 tanggung, nanti takutnya subuhnya ketinggalan," kata dia.

Diketahui, Haris Ubadillah, Rizieq Shihab bersama empat orang eks petinggi FPI lainnya menjadi terdakwa atas pelanggaran kasus kerumunan di Petamburan.

(rzr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER