17 Akses Masuk Surabaya Disekat Jelang Larangan Mudik

frd | CNN Indonesia
Senin, 03 Mei 2021 18:05 WIB
Polisi mengarahkan pengendara motor untuk melewati jalur yang benar saat simulasi penyekatan larangan mudik di Bundaran Waru, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (29/4/2021). (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Surabaya, CNN Indonesia --

Sebanyak 17 titik akses keluar masuk Kota Surabaya akan disekat pada 6-17 Mei 2021. Hal itu dilakukan untuk membatasi mobilitas masyarakat sehubungan dengan kebijakan larangan mudik Lebaran Idulfitri 1442 Hijriah.

Setiap titik itu, akan dijaga oleh petugas gabungan TNI dan Polri. Juga Petugas Dishub, Satpol PP, BPB Linmas dari Pemerintah Kota Surabaya.

"Nanti ada 17 titik penyekatan," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Senin (3/5).

Belasan titik itu antara lain di Terminal Benowo; Terminal Osowilangon; Exit Tol Masjid Al Akbar; Depan PMK SIER; Eks Pasar Karang Pilang; Exit Tol Gunungsari - Malang.

Kemudian Exit Tol Gunungsari - Gresik; SP3 Driyorejo - Lakarsantri; Depan Cito Dishub Surabaya; Exit Tol Simo Surabaya; Exit Tol Satelit.

Lalu Rungkut (Pondok Candra); Merr Gunung Anyar; Jembatan Suramadu; Exit Tol Margomulyo; Dupak Demak dan Exit Tol Perak.

"Kalau untuk kendaraan pribadi langsung diputarbalikkan," ujarnya.

Sementara untuk kendaraan yang boleh melintas hanyalah yang berkaitan dengan distribusi sembako, ambulans. Serta orang-orang yang kunjungan kerja serta dinas yang disertai dengan surat keterangan.

Febri mengatakan target penyekatan di perbatasan Kota Surabaya itu yakni, kendaraan selain pelat L atau luar kota Surabaya, yang bertujuan akan keluar atau masuk ke kota Surabaya.

Lalu, orang yang tidak menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan Perwali Kota Surabaya yang berlaku. Serta Warga di luar KTP Surabaya yang mempunyai tujuan selain untuk bekerja atau kepentingan kedaruratan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, RT/RW juga akan dilibatkan untuk memonitor warga luar daerah yang datang ke Surabaya, saat masa larangan mudik.

RT/RW diminta melapor ke Satgas Covid-19 Kota Surabaya, jika melihat ada orang asing di wilayahnya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19, dan demi keselamatan bersama.

"Jangan sampai gara-gara ini, seperti pengalaman kemarin, tiba-tiba ada lonjakan," ucapnya.

(wis/wis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK