Pasukan Setan, Prajurit TNI yang Tangani KKB Papua

Sebanyak 400 prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Setan disiapkan pemerintah untuk terjun langsung ke Papua melawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah dilabeli teroris oleh pemerintah.

Bukan tanpa sebab prajurit yang berasal dari Yonif 315/Garuda ini diberi sebutan Pasukan Setan. Kiprahnya memang menarik, kerap muncul di wilayah-wilayah rawan konflik.

Pada dasarnya Pasukan Setan bertugas menjaga keutuhan dan ketahanan wilayah dari berbagai ancaman. Mereka juga diklaim memiliki kemampuan melaksanakan tugas Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang.

Pasukan Setan biasanya menggunakan tanda pengenal tutup kepala baret hijau.

Dilansir dari beberapa sumber, pasukan elit milik TNI AD yang ditempa di Markas Gunung Batu, Bogor, Jawa barat itu pernah menundukkan kelompok separatis di Timor Timur dengan nama Operasi Seroja. Pasukan ini juga pernah bertugas di Daerah Operasi Militer atau DOM Aceh.

Keberadaan pasukan ini diketahui telah ada sejak lama. Bahkan ikut berpartisipasi dalam pembersihan sisa-sisa G30S/PKI hingga penumpasan GAM di Aceh.

Satuan ini mulai terbentuk pada 20 Agustus 1947 di Cirebon, dua tahun setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan.

Mulanya hanya berjumlah satu kompi saja. Sempat beberapa kali berganti nama, hingga pada 1 Agustus 1952 pasukan dengan julukan pasukan setan ini resmi menyandang nama resmi sebagai Batalyon 315/Garuda.

Kemampuan umum yang rata-rata akan dimiliki setiap prajurit dalam satuan ini di antaranya mampu berkamuflase, observasi medan, hingga sejumlah teknik mengeksekusi sasaran atau lawan.

Pasukan Setan juga menerima pelatihan cukup keras. Bukan hanya bertempur, para prajurit juga dibekali dengan latihan menembak runduk atau sniper hingga bertahan dalam pertempuran di hutan.

Pihak OPM sendiri telah mempersilakan Pasukan Setan yang dikirim TNI datang ke Papua. OPM disebut sangat siap mengawal dan memerangi pasukan setan.