Polisi membenarkan sempat terjadi insiden adu mulut antara petugas dengan pemuda yang mengaku asisten pejabat PSSI di titik penyekatan kawasan Simpang Gadog, Bogor, Jawa Barat Jumat (14/5) sore.
Kasat Lantas Polres Bogor Iptu Dicky Pranata menjelaskan kejadian itu bermula ketika pihaknya menerima laporan bahwa ada rombongan pejabat yang hendak menuju ke arah puncak. Dicky sendiri tak mengetahui pejabat mana yang hendak melaju ke arah puncak tersebut.
Mendengar hal tersebut, polisi lantas membuka jalan agar rombongan pejabat tersebut bisa melintasi penyekatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita dapat info ada pejabat yang akan naik ke atas. Dapat pengawalan untuk naik, tapi bukan dari kita. Kita buka jalan karena beliau ada kegiatan dinas ke atas," kata Dicky kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (15/5).
Setelah beberapa lama rombongan pejabat itu melintas, pihaknya lantas memberhentikan sebuah mobil di pos penyekatan. Pengendara mobil itu, kata dia, berkukuh ingin menuju ke arah puncak dan mengaku-aku dikendarai oleh asisten pejabat PSSI.
"Nah mobil ini enggak bareng dengan rombongan. Kita kan sedang lakukan pengetatan kan. Kita enggak tau bener atau tidaknya, apakah itu asisten pejabat itu atau enggaknya, kalau enggak termasuk rombongan ya kita cegat," kata Dicky.
Menurut Dicky, pengendara yang tak terima dicegat sempat adu mulut dengan petugas di lokasi kejadian. Petugas lantas mengimbau pengendara tersebut untuk putar balik.
"Akhirnya putar balik," kata dia. "Jadi salah paham antara pengendara yang mau naik dengan petugas aja. Masalah udah clear. Kondisi ini kan kita banyak sabar," tambahnya.
Dicky mengaku tak mengetahui apakah pengendara mobil tersebut berstatus sebagai salah satu asisten pejabat PSSI atau bukan. Ia mengatakan bahwa pejabat yang dibukakan jalannya ke arah puncak sudah membantah bila pengendara yang dicegat anggota rombongannya.
"Kata mereka (rombongan pejabat), 'kita cuma 4 mobil' mereka bilang gitu," kata Dicky.
Selain itu, Dicky menyatakan bahwa pihaknya sudah sering menerima keberatan dari masyarakat ketika tengah bertugas melakukan penyekatan. Ia menyatakan segala protokol kesehatan dan aturan sudah dijalankan dengan baik oleh pihaknya.
"Namanya juga dalam proses penyekatan, masyarakat yang gak terima, yang ngomel-ngomel udah sering. udah sehari-hari gitu. Intinya harus saling menghargai," kata dia.
PSSI sendiri telah membantah pengendara --saat itu berjaket merah dengan tulisan Indonesia-- sebagai staf organisasi tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan tak kenal dengan sosok tersebut. Ia juga mengaku bingung ada sosok yang membawa-bawa nama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk melawan polisi.
"Ya [saya pikir] ini oknum yang mengatasnamakan PSSI," kata Yunus Nusi kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (15/5).
Sebelumnya sempat beredar video viral dalam unggahan akun @mafiawasit menunjukkan personel polisi memberhentikan mobil di daerah Gadog, Bogor, Jawa Barat. Merasa tak terima dicegat, pengendara berteriak dan berdebat dengan polisi.
Polisi tampak tak mendengar alasan pengendara tersebut. Namun, pengendara itu tetap berkilah karena mengikuti iring-iringan pejabat PSSI.
"Bapak, saya ikut rangkaian, udah itu doang," tutur pengendara tersebut.
Akan tetapi, polisi lantas tetap meminta pengendara tersebut untuk memutar balik. Pria itu lalu mengatakan harus menghubungi atasannya di PSSI terlebih dahulu.
"Sekarang mana rangkaiannya? Putar balik aja," ujar salah seorang polisi.
(rzr/vws)