Sejarah Singkat dan 7 Peninggalan Kerajaan Sunda

CNN Indonesia
Jumat, 21 Mei 2021 13:00 WIB
Menurut naskah Wangsakerta, Kerajaan Sunda menggantikan Kerajaan Tarumanagara. Berikut sejarah terbentuknya Kerajaan Sunda beserta benda peninggalan.
Menurut naskah Wangsakerta, Kerajaan Sunda menggantikan Kerajaan Tarumanagara. Berikut sejarah terbentuknya Kerajaan Sunda beserta benda peninggalan. (Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Sunda merupakan kerajaan yang terletak di bagian barat Pulau Jawa (sekarang mencakup Provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Barat).

Menurut naskah Wangsakerta, keberadaan Kerajaan Sunda menggantikan Kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Sunda didirikan oleh Sri Maharaja Tarusbawa pada tahun 591 Caka Sunda (669 M).

Wilayah Kerajaan Sunda juga mencakup daerah yang saat ini menjadi Provinsi Lampung melalui pernikahan antara keluarga Kerajaan Sunda dan Lampung. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum berdiri sebagai kerajaan yang mandiri, Sunda merupakan bawahan Tarumanagara.

Raja Tarumanagara yang terakhir, Sri Maharaja Linggawarman Atmahariwangsa Panunggalan Tirthabumi menikah dengan Dewi Ganggasari dari Indraprahasta.

Setelah Linggawarman meninggal, kekuasaan Tarumanagara turun kepada menantunya, Tarusbawa. Hal ini menyebabkan penguasa Galuh, Wretikandayun (612-702) memberontak, melepaskan diri dari Tarumanagara, yang kemudian mendirikan Kerajaan Galuh.

Selain mencatat sejarah, Kerajaan Sunda meninggalkan benda-benda peninggalan. Berikut ulasannya.

1. Prasasti Cikapundung

Batu prasasti bertuliskan huruf Sunda kuno ini  diperkirakan berasal dari abad ke-14. Hingga kini para peneliti dari Balai Arkeologi masih meneliti batu prasasti tersebut.

Pada prasasti juga terdapat gambar telapak tangan, telapak kaki, wajah, dan dua baris huruf Sunda kuno bertuliskan unggal jagat jalmah hendap, yang artinya semua manusia di dunia akan mengalami sesuatu.


2. Prasasti Pasir Datar

Prasasti Pasir Datar ditemukan di Perkebunan Kopi di Pasir Datar, Cisande, Sukabumi pada 1872. Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta.


3. Prasasti Huludayeuh

Prasasti Huludayeuh berada di tengah persawahan di kampung Huludayeuh, Desa Cikalahang, Kecamatan Sumber.

Prasasti Huludayeuh berisi 11 baris tulisan beraksara dan berbahasa Sunda Kuno. Namun ketika ditemukan, batu prasasti sudah dalam kondisi tidak utuh sehingga aksaranya turut hilang.

Begitupun permukaan batu juga telah sangat rusak dan tulisannya banyak yang turut aus sehingga sebagian besar isinya tidak dapat diketahui.


4. Prasasti Perjanjian Sunda-Portugis

Prasasti Perjanjian Sunda-Portugis adalah sebuah prasasti berbentuk tugu batu yang ditemukan pada 1918 di Jakarta.

Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan Sunda dan Kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk Raja Samian.

Prasasti ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis.

Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I), sekarang termasuk wilayah Jakarta Barat.


5. Prasasti Ulubelu

Prasasti Ulubelu adalah salah satu dari prasasti yang diperkirakan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda dari abad ke-15 M. Prasasti ini ditemukan di Ulubelu, Desa Rebangpunggung, Kotaagung, Lampung pada 1936.

Meskipun ditemukan di daerah Lampung, sejarawan meyakini aksara yang digunakan dalam prasasti adalah Sunda Kuno, sehingga dianggap sebagai peninggalan Kerajaan Sunda.

Isi prasasti berupa mantra permintaan tolong kepada kepada dewa-dewa utama, yaitu Batara Guru (Siwa), Brahma, dan Wisnu, serta kepada dewa penguasa air, tanah, dan pohon agar menjaga keselamatan dari semua musuh.

6. Prasasti Kebon Kopi II

Prasasti Kebonkopi II atau Prasasti Pasir Muara peninggalan kerajaan Sunda-Galuh ini ditemukan tidak jauh, sekitar 1 km dari Prasasti Kebonkopi I (Prasasti Tapak Gajah) yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

Prasasti Kebonkopi II ditemukan di Kampung Pasir Muara, desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada abad ke-19 ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi.


7. Situs Karangkamulyan

Situs yang terletak di Desa Karangkamulyan, Ciamis, Jawa Barat ini merupakan peninggalan dari zaman Kerajaan Galuh yang bercorak Hindu-Buddha.

Legenda situs Karangkamulyan berkisah tentang Ciung Wanara yang berhubungan dengan Kerajaan Galuh.

Cerita ini banyak dibumbui dengan kisah kepahlawanan yang luar biasa seperti kesaktian dan keperkasaan yang tidak dimiliki oleh orang biasa namun dimiliki oleh Ciung Wanara.

Itulah sejarah dan 7 peninggalan Kerajaan Sunda yang bisa menambah wawasan Anda tentang kerajaan-kerajaan di Indonesia khususnya.

(din/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER