Kasus KIPI Vaksin AztraZeneca Lebih Banyak Dialami Non-Lansia

CNN Indonesia
Kamis, 20 Mei 2021 12:16 WIB
Komisi Nasional Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengaungkap KIPI AstraZeneca di Indonesia lebih banyak ditemukan pada warga usia di bawah 60 tahun.
Komnas KIPI menyebut kasus efek samping vaksin Covid-19 lebih banyak terjadi pada non-lansia. (Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengungkapkan efek vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia untuk sementara lebih banyak ditemukan pada usia 18-59 tahun dibandingkan warga lanjut usia (lansia) atau 60 tahun ke atas.

"Di kita kebanyakan non-lansia KIPI-nya meskipun KIPI ringan. Tapi jumlah vaksinasi AstraZeneca di kita masih ratusan ribu. Kalau di Eropa sudah 30 juta di India sudah 150 juta, jadi data mereka lebih proporsional," kata Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (20/5).

Kendati demikian, Hindra tak memaparkan rincian dan persentase jumlah KIPI per kelompok usai tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan temuan KIPI pada golongan non-lansia itu juga terjadi di banyak negara lain.

Saat ini, pihaknya bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mengkaji segmentasi usia penerima vaksin AstraZeneca di Indonesia.

Kajian itu juga dilakukan mengingat adanya laporan dari berbagai negara tentang kejadian pembekuan darah (blood clot) pasca vaksinasi yang mayoritas dialami usia non-lansia.

Namun menurutnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini masih merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca lantaran manfaat vaksin tersebut lebih besar daripada risikonya.

"Kalau KIPI AstraZeneca [non-lansia] global juga kelihatan, grafik barnya kelihatan," kata dia.

Kendati begitu, Hindra kembali menegaskan bahwa temuan KIPI yang banyak didominasi usia non-lansia di Indonesia itu masih data sementara. Bisa saja data tersebut berkata sebaliknya apabila data subjek yang diterima semakin banyak.

Ia juga menyebut bahwa KIPI AstraZeneca yang banyak dilaporkan merupakan KIPI jenis ringan seperti gatal-gatal, kemerahan, nyeri di tempat suntik, yang kemudian dapat hilang tanpa membutuhkan pengobatan serius.

"Tapi saya ulangi data vaksinasi AstraZeneca kira masih ratusan ribu dosis, kalau Eropa sudah 30 juta mungkin datanya bisa lebih valid dari data kita yang baru awal-awal vaksin," pungkasnya.

(khr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER