Polisi Buru Pelaku Lain Pengeroyok Anggota TNI di Bungurasih
Polda Jawa Timur dan Polresta Sidoarjo masih memburu pengeroyok lain terhadap anggota TNI AL Pratu Marinir Jehezkial Yusuf Sakan. Saat ini baru empat pelaku yang tertangkap.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, pelaku diduga berjumlah lebih dari 10 orang. Mereka pun diminta segera menyerahkan diri.
"Sisanya yang masih dikejar itu yang 55 [Pasal 55 ayat 1 KUHP]. Kami minta para pelaku yang terlibat aksi pengeroyokan itu untuk menyerahkan diri. Daripada ditangkap lebih baik menyerah," kata Gatot di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (24/5).
Hingga kini polisi telah menangkap empat otak pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI AL tersebut. Mereka adalah UNH, MRR, FCP, serta YMK.
"Iya benar. Empat pelaku tersebut adalah otaknya. Mereka ada yang meneriaki maling dan mengeroyok," katanya.
Sementara itu, kondisi Jehezkial sendiri mengalami luka di bagian kepala, pelipis mata dan badan. Ia telah mendapatkan perawatan medis RS Bhayangkara, Surabaya.
"Usai ditemukan oleh warga, korban langsung dibawa menuju RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan, peristiwa ini bermula saat korban sedang melintas di lokasi kejadian.
"Kemudian diteriaki maling oleh salah satu pelaku, sehingga tanpa pikir panjang para pelaku lainnya spontan ikut mengeroyok korban hingga tak berdaya," tutur Sumardji dalam keterangannya.
Sumardji mengatakan para pelaku pengeroyokan itu merupakan preman yang memang kerap membuat resah masyarakat di Terminal Bungurasih.
"Ada 10 lebih orang pelaku yang memang sehari-hari membikin resah di kawasan Terminal Bungurasih," ujarnya.
Kekinian, polisi telah menangkap empat pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI AL tersebut. Mereka adalah UNH, MRR, FCP, serta YMK.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Gatot Repli Handoko menyebut keempat orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka, karena empat orang itu kan otak pelaku pengeroyokan," ucap Gatot.
(frd/psp)