Peningkatan Covid-19 Usai Mudik Diprediksi Pertengahan Juni
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memprediksi tren peningkatan kasus Covid-19 terkait mobilitas warga pasca-Lebaran akan terus terjadi hingga pertengahan Juni 2021. Tren itu menurut Dante dilatarbelakangi faktor endogen dan eksogen.
Faktor dari dalam, menurutnya terjadi dengan temuan puluhan mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong 'Variant of Concern (VoC)' di Indonesia. Sementara faktor dari luar disumbang dari tingkat mobilitas warga setelah Idulfitri 1442 Hijriah.
"Jadi dari kalkulasi dan prediksi yang kita lakukan, mungkin akan mencapai peningkatan sampai pertengahan Juni yang akan datang," kata Dante dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/5).
Dante sekaligus mengonfirmasi sejauh ini Kemenkes sudah mengidentifikasi 54 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 berdasarkan hasil Whole Genome Sequence (WGS). Rinciannya 18 kasus B117 varian asal Inggris, 4 kasus varian Afrika Selatan B1351, dan 32 kasus varian India B1617.
Dari 54 kasus varian baru yang ditemukan, Dante menyebut 35 di antaranya merupakan kasus dengan riwayat perjalanan luar negeri atau imported case, sementara 19 kasus lainnya merupakan kasus penularan lokal.
Dengan berbagai temuan dan kedua faktor itu, Dante memprediksi Indonesia berpotensi besar mengalami peningkatan kasus Covid-19 pascalibur panjang.
Adapun bila berkaca pada tahun lalu, terjadi penambahan jumlah kasus positif Covid-19 baik secara harian maupun kumulatif mingguan melonjak hingga 93 persen sejak libur Idulfitri 22-25 Mei 2020. Lonjakan kasus itu terlihat dalam rentang waktu 10-14 hari kemudian.
"Jadi kombinasi faktor eksternal berupa mobilisasi dan faktor endogen berupa mutasi virus menyebabkan kasus akan meningkat beberapa saat ke depan," ujarnya.
Lebih lanjut, Dante pun meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ia juga memastikan Kemenkes akan terus melakukan akselerasi program vaksinasi nasional untuk membantu percepatan pengendalian pandemi di Indonesia.
Ia menambahkan, setelah Lebaran ini Kemenkes menargetkan mampu melakukan penyuntikan 1 juta dosis vaksin per hari.
"Dari berbagai macam kombinasi tersebut kita menghadapi secara optimis bahwa pandemi ini akan kita atasi dengan baik," ujar Dante.
(pmg)