Letnan Jenderal Ganip Warsito ditunjuk sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Ganip untuk menggantikan posisi Letnan Jenderal Doni Monardo yang sebentar lagi pensiun.
Ganip lahir di Magelang, Jawa Tengah, 23 November 1963. Dia memulai karier di TNI setelah lulus dari akademi militer pada 1986.
Selama kariernya, Ganip menjadi spesialis infanteri. Pada 2003, saat ia berpangkat letnan kolonel, Ganip bergabung dengan Komando Daerah Militer IX/Udayana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganip menjabat Wakil Komandan Resimen Induk Kodam IX/Udayana. Ia juga sempat menduduki posisi wakil asisten operasi kepala staf Kodam IX/Udayana.
Pada 2014, Ganip diangkat sebagai Dirlat Kodiklat TNI AD. Pangkatnya pun naik menjadi brigadir jenderal. Setahun kemudian, ia diangkat menjadi Pangdivif 2/Kostrad.
Saat itu, pangkatnya naik menjadi mayor jenderal. Tahun 2018, Ganip pernah dipercaya sebagai Pangdam XIII/Merdeka dan Asisten Operasi Panglima TNI.
Karirnya moncer. Ganip ditunjuk sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III. Ia menyandang bintang tiga di pundak. Mulai 26 Januari 2021, Ganip diangkat menjadi kepala Staf Umum TNI.
Berdasarkan catatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ganip memiliki total kekayaan Rp8,1 miliar pada 2020. Ia menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) saat menjabat Kasum TNI.
Ganip tercatat memiliki empat bidang tanah di Magelang, Sleman, Way Kanan, dan Kota Malang dengan nilai mencapai Rp7,75 miliar.
Ia tercatat memiliki dua kendaraan bermotor, yaitu mobil Toyota Fortuner tahun 2012 dan motor KTM Trail tahun 2016. Dua tunggangan itu bernilai Rp220 juta. Selain itu, ada harta bergerak lain dengan nilai Rp173 juta.
(dhf/fra)