Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K Ginting tak menampik apabila mutasi virus SARS-CoV-2 varian B1617 berpotensi besar menciptakan penularan virus corona yang cepat dan masif di Indonesia.
Pernyataan itu ia sampaikan merespons temuan 42 dari 179 tenaga kesehatan RSUD Cilacap, Jawa Tengah yang terpapar virus corona usai menangani 13 anak buah kapal (ABK) Filipina yang terinfeksi mutasi varian asal India itu.
"Karena kalau kita lihat dari pernyataan ahli penyakit infeksi WHO [Badan Kesehatan Dunia], Maria Van Kerkhove, menjelaskan naiknya status B1617 dari Variant of Interest (VoI) menjadi Variant of Concern (VoC) karena sudah ada bukti bahwa mutasinya menyebabkan virus bersifat lebih mudah menular," kata Alex melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WHO diketahui mendefinisikan VoI sebagai kategori varian yang memiliki genom dengan mutasi yang menyebabkan perubahan asam amino yang terkait dengan kepekaan alat tes, telah terdeteksi di banyak negara, hingga teridentifikasi menyebabkan penularan pada komunitas.
Sementara VoC adalah varian yang memiliki peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologis, memiliki peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis, bahkan mampu menurunkan efektivitas vaksin. Hanya saja masih sedikit bukti sehingga perlu penelitian lebih lanjut.
"Jadi [B1617] dinilai lebih mudah masuk menerobos ke sel tubuh manusia," ujar Alex.
Sebagai informasi, belum lama ini sebanyak 104 warga terpapar virus corona dari klaster RT di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Dalam klaster RT itu ditemukan perbandingan 1:6,5 kasus dengan pemeriksaan, atau dari 683 warga yang dites, 104 diantaranya dinyatakan positif terpapar covid-19.
Di Jakarta sendiri diketahui sudah teridentifikasi varian B1617, dan B1351 yang merupakan dua dari empat VoC yang ditetapkan WHO.
Di Indonesia sendiri, Kemenkes secara keseluruhan sudah berhasil mengidentifikasi 54 varian kasus yang terdiri dari 18 kasus B117, 32 kasus B1617, dan 4 kasus B1351.