Kabar duka menyelimuti dunia jurnalistik di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Salah satu tokoh pers di Jawa Timur, Direktur Utama Radio Suara Surabaya Errol Jonathans meninggal dunia, Selasa (25/5).
Pemimpin Redaksi SuaraSurabaya.net Eddy Prastyo mengatakan Errol menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 11.06 WIB, Selasa (25/5), di salah satu rumah sakit di ibu kota Jawa Timur tersebut.
"Mohon doanya buat Mas Errol nggih," kata Eddy saat dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas wafatnya Errol, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) Zurqoni mengatakan semasa hidup Errol tak hanya seorang senior di kampus dan dunia jurnalistik, tapi juga guru yang mengajarkan tentang integritas dan dedikasi pada profesi.
"Pak Errol pada masa mudanya pernah menempuh pendidikan di AWS yang sekarang menjadi Stikosa AWS. Beliau angkatan 1976," kata Zurqoni.
"Banyak ilmu yang telah beliau ajarkan pada kami, adik-adiknya. Pengalaman puluhan tahun di dunia siaran radio juga mengajarkan pada kami tentang integritas dan pengabdian yang luar biasa," imbuhnya.
Dalam kepengurusan IKA Stikosa AWS periode 2019-2024, Errol juga tercatat masuk dalam jajaran Dewan Pakar. Oleh karena itu, Zurqoni mengatakan IKA Stikosa-AWS pun mengaku sangat kehilangan atas mangkatnya Errol.
"Bukan hanya menjadi duka bagi kami, tapi juga dunia jurnalistik di Indonesia," ungkapnya.
Dari informasi yang diterima IKA Stikosa AWS, Errol Jonathans mengalami sakit peradangan di mata kiri. Ia diketahui dirawat di RS Mata Undaan Surabaya sejak Jumat (21/5).
Errol memiliki pengalaman kurang lebih 30 tahun di dunia jurnalistik. Ia mengawali karier di Radio Arjuna. Lalu pindah dan memulai profesinya sebagai wartawan di Pos Kota koresponden Jawa Timur.
Pada 1986, suami Nunung Jonathans ini bergabung dengan Radio Suara Surabaya sebagai reporter dan penyiar. Di penghujung usianya, Errol menjabat sebagai Direktur Utama Radio Suara Surabaya FM.