Doni Monardo, dari Bencana, Pandemi hingga Pensiun

CNN Indonesia
Selasa, 25 Mei 2021 14:52 WIB
Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Monardo diganti Ganip Warsito karena memasuki masa pensiun 1 Juni. Doni sempat memimpin penanganan pandemi Covid-19.
Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Monardo diganti Letnan Jenderal Ganip Warsito karena memasuki masa pensiun 1 Juni. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Doni Monardo resmi melepas jabatan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (25/5). Doni digantikan oleh Letnan Jenderal Ganip Warsito yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Staf Umum (Kasum) TNI.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan Doni diganti karena 1 Juni akan memasuki masa pensiun. Hadi membantah Doni diganti karena terkait kinerja memimpin lembaga yang juga ikut menangani pandemi virus corona.

Doni tak asing di layar kaca selama pandemi virus corona (Covid-19). Sejak Maret 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Doni sebagai kepala satuan tugas penanganan Covid-19 untuk memimpin penanganan pagebluk

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat ini memulai karirnya di korps pasukan elit Kopassus dalam periode 1986-1998. Setelah 12 tahun berkarir di Kopassus, pada 1999 Doni ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali hingga 2001.

Doni kemudian menjadi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat kepemimpinan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Karier alumnus Akademi Militer 1985 itu pun moncer.

Ia dipromosikan menjadi Komandan Grup A Paspampres pada 2008. Ia kemudian mendapat kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor pada 2010. Selang beberapa bulan, ia diangkat menjadi wakil komandan jenderal Kopassus hingga 2012.

Selanjutnya, Doni diangkat menjadi komandan Paspampres era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menjabat hingga 2014. Pangkatnya pun berubah menjadi mayor jenderal alias bintang dua.

Doni lantas diangkat sebagai komandan jenderal Kopassus pada 2014. Setahun memimpin pasukan elit Angkatan Darat (AD), ia diangkat menjadi Pangdam XVI/Patimura. Setelah itu, Doni dipercaya menjabat Pangdam III/Siliwangi hingga 2018.

Karir Doni berlanjut di luar instansi militer. Ia diangkat menjadi sekretaris jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) pada 2018 sampai 2019. Setelah itu, ia diangkat sebagai kepala BNPB menggantikan Laksamana Muda Purn. Willem Rampangilei.

Selama menjabat sebagai Kepala BNPB, tugas Doni terbilang tidak mudah. Sejak 2019 hingga 2021, bencana kerap menghampiri Indonesia. Belum lagi ia juga ditugasi untuk memimpin penanganan pandemi virus corona.

Sebagai salah pejabat eksekutif, Doni tercatat rajin melaporkan harta kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terakhir kali, ia melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2020.

Merujuk data Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) tahun 2020, Doni memiliki kekayaan mencapai Rp10 miliar.

Kekayaan Doni paling banyak berasal dari tanah dan bangunan. Tercatat, Doni memiliki 27 aset tanah dan bangunan di sejumlah daerah dengan nilai mencapai Rp6,7 miliar.

Kemudian Doni tercatat memiliki satu mobil, yakni Volkswagen Caravelle keluaran tahun 2007. Harga mobil tersebut ditaksir Rp200 juta.

Doni juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp307,4 juta. Kemudian surat berharga senilai Rp200 juta. Doni juga memiliki harta berupa kas dan setara kas senilai Rp2,58 miliar.

(khr/dmi/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER