Momentum gerhana bulan yang bertepatan dengan Tri Suci Waisak tak ingin dilewatkan oleh umat Budha Vihara Tanah Putih Semarang dengan menggelar ritual sembahyang khusus.
Ritual khusus yakni sembahyang Puja Bakti detik-detik Waisak dilakukan pada pukul 18.13 WIB, sesuai dengan waktu dan jam dimana gerhana bulan dimulai, yakni bulan dalam kondisi purnama penuh.
Menurut Kepala Vihara Tanah Putih Semarang, Bhante Cattamano Mahathera, gerhana bulan yang bertepatan dengan Waisak merupakan momentum langka sehingga dimaknai sebagai berkat untuk alam semesta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itulah, oleh Bhante Cattamano, sembahyang Puja Bakti detik-detik Waisak dimulai pada jam dimana peristiwa gerhana bulan.
"Ini momentum yang sangat langka dan jarang terjadi. Harus kita maknai sebagai berkat untuk alam semesta dan manusia. Makanya Puja Bakti detik-detik Waisak kita lakukan bersamaan dengan jam detik-detik gerhana bulan dimulai", ungkap Bhante Cattamano.
Ritual Tri Suci Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang sendiri dilakukan dengan pembatasan peserta atau umat karena kondisi pandemi. Meski demikian, ibadah juga dikemas dalam virtual sehingga dapat diikuti oleh umat yang ada di rumah.
"Kita tetap menjaga prokes karena kondisi masih pandemi. Umat kita batasi hanya 50 orang, dan wajib masker serta berjarak. Untuk yang di rumah, kita siapkan virtual agar tetap mengikuti", tambah Bhante Cattamano.
(dmr/ayp)