Sebanyak 20 orang warga dari empat RT Padukuhan Kembangan-Kutu, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan positif Covid-19. Penelusuran kontak dan skrining massal kini digencarkan guna memetakan sebaran kasus.
Camat atau Panewu Bambanglipuro, Lukas Sumanasa menuturkan serangkaian kasus mulai terdeteksi setelah salah seorang warga di RT 04 dinyatakan positif Covid-19 pada 13 Mei 2021. Hasil tracing didapatkan empat orang pemilik riwayat kontak erat pasien juga terpapar virus corona.
"Satu orang masih satu RT, sisanya lain RT," kata Lukas saat dihubungi, Kamis (27/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, pada 17 Mei di wilayahnya ditemukan kasus baru lagi. Pasiennya adalah seorang juru parkir di Kantor Samsat Kota Yogyakarta yang merupakan penduduk RT 06 Padukuhan Kembangan-Kutu.
"Beliau meninggal tadi malam, setelah sempat dirawat di RS Lapangan Bantul dan dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta," imbuh Lukas.
Lukas memastikan pasien jukir ini tak ada kaitannya dengan kasus pertama di RT 04. Hasil penelusuran kontak dari yang bersangkutan menemukan 4 kasus baru lagi.
Menindaklanjuti temuan-temuan kasus ini, Satgas Covid-19 memperluas jangkauan tracing. Sehingga, secara kumulatif diperoleh 20 kasus hingga 26 Mei 2021 yang tersebar di RT 03, 04, 06, dan 07. Sementara terkait aktivitas yang memicu penularan, Lukas belum bisa memastikannya.
"Tapi pasien yang pertama (warga RT 4 terkonfirmasi Covid-19 tanggal 13 Mei) ini kemarin sudah sembuh. Lalu ada satu yang meninggal, yang jukir [juru parkir] tadi itu," sambungnya.
Lukas mengatakan tidak semua kasus ini memiliki hubungan satu dengan lainnya. Rentetan kasus ditemukan sebagai konsekuensi dari gencarnya tracing demi menghindari fenomena gunung es.
"Bambanglipuro kan menjadi percontohan untuk tracing, jadi setiap ada kasus kita sebanyak-banyaknya yang kontak erat lakukan PCR. Konsekuensinya pasien memang jadi banyak tapi itu lebih baik dari pada datanya tidak benar," imbuhnya.
Pemetaan kasus, kata Lukas, terus berlanjut, Senin (24/5). Sebanyak 106 warga jadi sasaran skrining massal. Mereka adalah penduduk Kelurahan Sumbermulyo, Sidomulyo, dan Mulyodadi.
Mereka semua diminta menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) dan hasilnya diperkirakan paling cepat akan keluar hari ini.
"Tidak hanya satu lokasi, tapi satu Kapanewon (Kecamatan). Ada yang dari Gedogan, Sumbermulyo, Ngajaran, Sidomulyo, Ngambah, karena begitu ada kasus kita tracing. Itu PCR dipecah di puskesmas dan rumah sakit lapangan," urainya.
"Sembari dengan itu kita lakukan pendekatan persuasif-edukatif kepada warga. Mengingatkan protokol kesehatan dijalankan, pendatang luar daerah diwajibkan menunjukkan surat bebas Covid-19," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Bambanglipuro Tarsisius Glory mengatakan kasus di Kembangan-Kutu adalah kumpulan dari beberapa kasus. Ditemukan melalui proses pengembangan tracing.
"Seperti kita ketahui, Kembangan-Kutu itu dari 2 atau 3 kasus positif yang kita kembangkan, begitu dapat kasus baru kan kita kembangkan lagi. Jadi seperti pohon bercabang," ujarnya saat dihubungi.
Berdasarkan fakta itu pula, pihaknya enggan menyebut sebaran kasus di Bambanglipuro atau khususnya Kembangan-Kutu sebagai klaster penularan Covid-19.
"Itu bukan klaster sebetulnya. Ini dari pengembangan beberapa kasus. Sehingga kemudian ketemu banyak, dan ya kebetulan kok ya kontak eratnya ya di Kembangan-Kutu. Sumbermulyo itu kan wilayah padat (penduduk)," ujarnya.
(kum/pmg)