Penjual Pecel Lele Viral di Malioboro Disebut Bukan PKL

CNN Indonesia
Kamis, 27 Mei 2021 19:34 WIB
Lesehan pecel lele yang sempat viral getok harga bukan PKL di trotoar, tapi warung makan di bangunan permanen dan sudah memiliki daftar harga.
Ilustrasi Jalan Malioboro, DIY. (Gunawan Kartapranata via Wikimedia (CC BY-SA 3.0))
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Penjual pecel lele di Jl. Malioboro, Kota Yogyakarta, yang viral karena diduga menaikkan harga secara tak wajar atau nuthuk alias getok harga disebut bukan bagian dari pedagang kaki lima (PKL), melainkan penjual yang memiliki warung permanen.

Warung makan tersebut berada di kawasan pertokoan selatan kantor DPRD DI Yogyakarta, Jalan Perwakilan, atau sirip timur Jalan Malioboro.

"Saya sudah cek ke lapangan dengan tim saya ternyata yang warung yang indikasi viral tersebut bukan PKL. Kalau PKL kan di trotoar dengan tenda bongkar pasang tidak permanen," kata Camat Danurejan Bambang Endro Wibowo saat dihubungi, Kamis (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski berkonsep lesehan, lanjut Endro, warung tersebut lebih cocok dikategorikan sebagai rumah makan. Walhasil, pengaturannya menjadi ranah Dinas Pariwisata.

"Kami koordinasikan besok dinas pariwisata, walaupun itu wilayah kami, Danurejan. Kewenangannya ada masing-masing," sebut dia.

Endro mengatakan pihaknya bisa menemukan warung makan tersebut dengan mencocokkan lokasi pengambilan gambar video TikTok milik akun @aulroket yang viral di media sosial.

Pihaknya pun telah mencoba memintai keterangan dari pemilik rumah makan tersebut. Namun, mereka tak mengakui sebagai warung makan yang diperbincangkan dan viral di media sosial kemarin.

"Ya kita tanya mereka belum ngaku. Karena memang dari [video] di TikTok enggak ngomong makan di warung ini dan tidak ada notanya, enggak ngomong di mana. Jadi, memang susah," ucap Endro.

Kendati demikian, pihaknya cukup yakin jika warung tersebut adalah tempat makan yang viral di sosial media. Pasalnya, daftar harga terpampang mirip dengan yang disebutkan oleh akun @aulroket.

Menimbang hal tersebut, ia menilai sebenarnya pemilik rumah makan tak melakukan kesalahan. Karena memang daftar harga sudah dicantumkan.

"Kalau segi dia jualan sudah mampang daftar harga kok. Tertulis di situ tadi lele sekian sambal lalap Rp10 ribu, ada memang nasi putih Rp7 ribu ada. Enggak salah sebenarnya penjualannya," beber dia.

Infografis Jenis Penipuan di Tempat WisataInfografis Jenis Penipuan di Tempat Wisata. (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)

Apalagi, memang tak ada standardisasi soal harga seporsi nasi pecel lele plus lalapan.

"Kecuali kalau ada Perwal (Peraturan Wali Kota) harga pecel lele kawasan Malioboro sekian. Pas kita komunikasi dengan Dinas Pariwisata dan Pemkot saya sampaikan," tukasnya.

Sebelumnya, viral video harga pecel lele Malioboro setelah seorang diduga wisatawan mengeluhkannya di TikTok.

"Jogjakarta harganya gak masuk akal! Makan kaki 5, harganya bintang 5," tulisnya pada caption layar video di akunnya, @aulroket.

Ia mengaku diminta membayar Rp27 ribu untuk seporsi nasi putih dan lele tanpa lalapan. "Ternyata kita mau pesan lalap, itu nambah 10 ribu lagi," kata dia dalam video TikTok tersebut.

Dirinya mengaku sebetulnya sudah menanyakan harga sebelum memesan. Namun, ia enggan untuk pergi atau membatalkan pesan karena minuman sudah diantar terlebih dahulu ke mejanya.

"Buat kalian viewers gue orang Jogja coba kasih tahu, kenapa makan di daerah sini (Malioboro) itu harganya suka enggak sesuai," ucapnya.

(kum/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER