Kerajaan Samudera Pasai: Sejarah, Raja, dan Jejak Peninggalan

CNN Indonesia
Jumat, 28 Mei 2021 13:00 WIB
Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang terletak di Aceh. Berikut serajah Kerajaan Samudera Pasai.
Kerajaan Samudera Pasai: Sejarah, Raja, dan Jejak Peninggalan (Foto ilustrasi: istockphoto/Laude Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang terletak di Lhokseumawe, Aceh Utara. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai ditandai dengan raja yang berkuasa, masa kejayaan, dan jejak peninggalan yang masih ada hingga saat ini.

Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan yang dipimpin oleh sultan. Kesultanan ini merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak yang sudah ada sebelumnya.

Samudera Pasai terletak di wilayah yang sangat strategis. Kawasan Pasai dekat dengan laut dan tidak jauh dari Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan ke Persia, Arab, Cina serta India. Kondisi ini membuat Samudera Pasai terus berkembang menjadi pusat perdagangan besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menjadi pusat bisnis, Kerajaan Samudera Pasai juga fokus pada komoditas utamanya yaitu lada.

Raja Samudera Pasai

Samudera Pasai Museum Monument is one of the buildings recently completed by the government to mark that the kingdom of Samudera Pasai is the icon of the first royal triumph to enter Indonesia.Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia. Sejarah Samudera Pasai berawal dari gabungan dua kerajaan kecil. (Foto: istockphoto./Laude Iqbal)

Sejarah mencatat, Kerajaan Samudera Pasai awalnya digagas oleh Nazimuddin al-Kamil. Lalu, Kerajaan Samudera Pasai didirikan pada tahun 1267 Masehi oleh Sultan Malik al-Saleh atau Marah Silu (Meurah Silu). Pendiri Kerajaan Samudera Pasai ini sekaligus menjadi raja pertama Samudera Pasai.

Beberapa referensi menjelaskan, terpilihnya Meurah Silu sebagai penguasa Pasai karena titah dari Kesultanan Mamluk di Kairo. Meurah Silu diberi gelar Sultan Malik as-Saleh atau Sultan Malikussaleh. Dia menjadi sultan Samudera Pasai periode 1267-1297 Masehi.

Usai Meurah Silu wafat, pemerintahannya digantikan oleh sang putra yaitu Sultan Malik az-Zahir dari hasil perkawinan Meurah Silu dengan Putri Raja Perlak.

Penguasa Samudera Pasai terus berganti hingga 1517 Masehi, berikut daftar Raja Samudera Pasai.

  • Sultan Malik al-Saleh/Meurah Silu (1267-1297)
  • Sultan Malik az-Zahir (1297-1326)
  • Sultan Ahmad I (periode 1326)
  • Sultan al-Malik az-Zahir II (periode 1349)
  • Sultan Zainal Abidin I (1349-1406)
  • Sultan Malikah Nahrasiyah (1406-1428)
  • Sultan Zainal Abidin II (1428-1438)
  • Sultan Shalahuddin (1438-1462)
  • Sultan Ahmad II (1462-1464)
  • Sultan Abu Zaid Ahmad III (1464-1466)
  • Sultan Ahmad IV (1466-1466)
  • Sultan Mahmud (1466-1468)
  • Sultan Zainal Abidin III (1468-1474)
  • Sultan Muhammad Syah II (1474-1495)
  • Sultan Al-Kamil (1495-1495)
  • Sultan Adlullah (1495-1506)
  • Sultan Muhammad Syah III (1506-1507)
  • Sultan Abdullah (1507-1509)
  • Sultan Ahmad V (1509-1514)
  • Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517)

Masa Kejayaan Samudera Pasai

Mengutip laman resmi Pemerintah Provinsi Aceh, masa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai ada pada kepemimpinan Sultan al-Malik Zahir II.

Wilayah Pasai yang pada masanya menjadi pusat perdagangan, membuat banyak saudagar dari penjuru dunia seperti India, Siam, Arab hingga China datang untuk berniaga ke Pasai.

Lintas perdagangan di Pasai yang berkembang pesat saat itu juga membuat Kesultanan Samudera Pasai merilis mata uang emas yang disebut dirham untuk digunakan secara resmi.

Selain menjadi kawasan yang paling sibuk, Kerajaan Samudera Pasai juga menjadi tempat dakwah dalam menyebarkan agama Islam.

Walau sempat mendapat serangan dari Kerajaan Majapahit, Kesultanan Samudera Pasai mampu kembali meraih masa keemasannya pada masa pemerintahan Sultan Malikah Nahrasyiyah.

Jejak Peninggalan Samudera Pasai

Jejak peninggalan Kesultanan Samudera Pasai diketahui melalui bukti arkeolog ditemukannya makam raja-raja Pasai di Kampung Geudong, Aceh Utara.

Area makam para raja Samudera Pasai itu berada tidak jauh dari reruntuhan bangunan Kesultanan Samudera Pasai yang persisnya berlokasi di Desa Beuringin, Kecamatan Samudera, Lhokseumawe.

Dari deretan makam para raja, terdapat makam atas nama Sultan Malik al-Saleh yakni raja pertama sekaligus pendiri Samudera Pasai.

Tidak hanya makam Sultan Malik al-Saleh, tapi ada juga makam Sultan Malik az-Zahir, Teungku Peuet Ploh hingga Ratu Al-Aqla.

Selain pemakaman, Kerajaan Samudera Pasai meninggalkan lonceng Cakra Donya, stempel khas kerajaan, buku Tassawuf hingga karya tulis Hikayat Raja Pasai.

Itulah sejarah Kerajaan Samudera Pasai beserta raja yang memimpin, masa kejayaan, dan jejak peninggalan.

(avd/ptj)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER