Sejarah Kerajaan Cirebon: Masa Kejayaan hingga Raja Berkuasa

CNN Indonesia
Senin, 31 Mei 2021 13:01 WIB
Kerajaan Cirebon adalah kerajaan Islam yang terletak di Jawa Barat. Sejarah berdirinya Kerajaan Cirebon berawal pada abad ke-14.
Kerajaan Cirebon adalah kerajaan Islam yang terletak di Jawa Barat. Sejarah berdirinya Kerajaan Cirebon berawal pada abad ke-14. (Foto: iStockphoto/IvanLonan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Cirebon adalah kerajaan bercorak Islam atau kesultanan yang terletak di Cirebon, Jawa Barat.

Sejarah berdirinya Kerajaan Cirebon berawal pada abad ke-14. Kerajaan Cirebon mencapai masa kejayaan pada abad ke-15 dengan raja yang terkenal adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Berikut sejarah Kerajaan Cirebon

Cirebon pada awalnya merupakan kampung kecil yang didirikan oleh Ki Gedeng Tapa. Kampung ini kemudian dikembangkan oleh Ki Gedeng Alang-Alang dan dikenal menjadi Tegal Alang-Alang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada abad ke 14, Raden Walangsungsang yakni putra sulung Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi datang ke kampung ini. Dia datang bersama adiknya, Nyai Rara Santang.

Raden Walangsungsang yang bergelar Pangeran Cakrabuana ini membangun daerah tersebut dan mengubah namanya menjadi Caruban. Nama ini lambat laun berubah menjadi Cirebon karena masyarakatnya membuat terasi dan petis dari air atau cai dan udang atau rebon menjadi cai-rebon.

Di bawah kepimpinan Pangeran Cakrabuana, Cirebon berkembang pesat menjadi tempat persinggahan pedagang karena lokasinya yang strategis yakni berada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Banyak pedagang Islam dari Arab, Gujarat, dan China menetap di Cirebon. Islam pun berkembang di Cirebon.

Suatu hari, Pangeran Cakrabuana dan Lara Santang pergi menunaikan ibadah haji. Dalam perjalanan Lara Santang menikah dengan Sultan Mesir, Syarif Abdillah bin Nurul Alim. Dari pernikahan ini lahir Syarif Hidayatullah pada 1448.

Syarif Hidayatullah dibesarkan dengan ilmu agama Islam yang kuat. Dia pun dipercaya menyebarkan agama Islam di Cirebon dan Jawa barat. Syarif Hidayatullah juga merupakan salah satu wali songo yang dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Dia menikah dengan sepupunya, anak Pangeran Cakrabuana, Nyai Pakungwati.

Ilustrasi Sunan Gunung Jati. Jakarta, Minggu, 11 April 2021.Sejarah berdirinya Kerajaan Cirebon berawal saat Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati menghentikan upeti ke Kerajaan Sunda Pajajaran. (Foto Ilustrasi Sunan Gunung Jati: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Dalam jurnal Sejarah Singkat Kerajaan Cirebon karya Heru Erwantoro, pada 1479, Sunan Gunung Jati mendapatkan izin dari Pangeran Cakrabuana untuk menghentikan upeti kepada Kerajaan Pajajaran. Penghentian upeti ini sekaligus menjadi pertanda Cirebon melepaskan diri dari Kerajaan Pajajaran.

Sejak saat itu Kesultanan Cirebon atau Kerajaan Cirebon resmi berdiri sebagai kerajaan atau wilayah yang merdeka. Sunan Gunung Jati pun menjadi raja pertama di Kerajaan Cirebon. Sejumlah sumber lain menyebut Pangeran Cakrabuana merupakan raja pertama di Kesultanan Cirebon.

Masa kejayaan Kerajaan Cirebon

Keraton Kesepuhan Kerajan CirebonMasa kejayaan Kerajaan Cirebon terjadi saat di bawah kepemimpinan Sunan Gunung Jati. (Foto Keraton Kesepuhan Kerajaan Cirebon: iStockphoto)

Kerajaan Cirebon menempuh masa kejayaan di bawah kepemimpinan Sunan Gunung Jati pada 1479-1956. Cirebon sangat maju dalam agama, politik, dan perdagangan.

Terdapat sejumlah alasan yang membuat Kerajaan Cirebon mengalami masa keemasan pada saat dipimpin Sunan Gunung Jati. 

  1. Berhasil membuat Cirebon merdeka dari Kerajaan Sunda Pajajaran.
  2. Berhasil melebarkan kekuasaannya hingga separuh Jawa Barat dan Banten.
  3. Berhasil mengislamkan penduduk di wilayahnya.
  4. Membangun infrastruktur pelabuhan, keraton, jalan, dan masjid.
  5. Membuat pasukan keamanan.

Setelah Sunan Gunung Jati meninggal dunia, Kerajaan Cirebon perlahan mengalami masa surut hingga runtuh.


Raja Kerajaan Cirebon

Selain Sunan Gunung Jati terdapat sejumlah sultan atau raja yang berkuasa di Kerajaan Cirebon.

Berikut raja di Kerajaan Cirebon:

  1. Sunan Gunung Jati 1479-1586
  2. Fatahillah 1568-1570
  3. Pangeran Mas atau Panembahan Ratu I 1570-1649
  4. Pangeran Rasmi atau Panembahan Ratu II 1649-1677

Runtuhnya Kerajaan Cirebon

Setelah Panembahan Ratu II meninggal dunia pada 1677, terjadi kekosongan di Kerajaan Cirebon. Perpecahan mulai terjadi karena penobatan tiga orang putra. Kesultanan pun terpecah tiga.

Kesultanan ini dapat berjalan dengan baik hingga perpecahan kembali terjadi pada 1807.

Pada masa kolonial yakni sekitar 1906-1926 Kerajaan Cirebon resmi dihapuskan dan diganti menjadi Kota Cirebon.

Jejak peninggalan Kerajaan Cirebon

Keraton Kesepuhan Kerajan CirebonJejak peninggalan Kerajaan Cirebon salah satunya adalah bangunan Keraton Kasepuhan di Cirebon yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana. (Foto Keraton Kesepuhan Kerajaan Cirebon: iStockphoto)

Kerajaan Cirebon meninggalkan bukti peninggalan yang masih dapat dilihat hingga saat ini. Berikut jejak peninggalan Kerajaan Cirebon:
1. Bangunan Keraton Kasepuhan di Cirebon yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana.
2. Bangunan Keraton Kanoman di Cirebon yang didirikan oleh Pangeran Kertawijaya.
3. Bangunan Keraton Kacirebon.
4. Makam Sunan Gunung Jati.

Itulah sejarah berdirinya Kerajaan Cirebon, masa kejayaan, raja yang berkuasa, hingga runtuhnya Kerajaan Cirebon.

(ptj)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER