Satgas Dorong Masyarakat Kudus Disiplin Prokes dan PPKM Mikro

BNPB | CNN Indonesia
Jumat, 04 Jun 2021 09:00 WIB
Masyarakat disebut berperan besar dalam penurunan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus melalui disiplin protokol kesehatan dan penerapan PPKM mikro.
Ilustrasi warga Kabupaten Kudus yang berperan dalam penurunan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus melalui disiplin protokol kesehatan dan penerapan PPKM mikro. (Foto: ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito memastikan pihaknya akan berupaya maksimal menghentikan peningkatan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang melonjak sejak Sabtu (29/5).

Ganip menyebut, tren pertumbuhan kasus baru terlihat mulai menurun dalam dua hari terakhir.

Menurutnya, masyarakat memiliki peran amat besar untuk menekan lonjakan Covid-19, yaitu dengan disiplin #ingatpesanibu terkait protokol kesehatan yang mencakup pemakaian masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, serta kepatuhan terhadap pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang kembali digalakkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga akan menegakkan lagi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dengan setegak-tegaknya. PPKM mikro menjadi strategi untuk mencegah, melaksanakan disiplin prokes, mulai dari memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta 3T (tracing, testing, treatment)," kata Ganip.

BNPB pun dipastikan terus memberi pendampingan dan dukungan untuk Pemerintah Kabupaten Kudus, sementara penegakan protokol kesehatan dan PPKM mikro dilakukan oleh babinsa, babinkhamtibmas, juga tokoh masyarakat dan personel Kodam.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ikut turun tangan dengan menambah 60 orang perawat, dengan pemerintah pusat mendukung untuk kekurangan tenaga medis.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 diperkirakan merupakan dampak dari mobilitas masyarakat di masa Lebaran dan Idulfitri yang baru lalu, seperti acara ziarah dan hajatan, sampai mudik lokal.

"Analisisnya ya masih seputar itu. Wisata dan ziarah itu kan dari mana-mana, banyak daerah, sementara di sisi lain ada mudik dan transmisi lokal, ditambah hajatan pernikahan," kata Ganjar di kantornya, Rabu (2/6).

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER