Klaim OPM Bakar Merah Putih dan Tudingan 'Caper' dari TNI

CNN Indonesia
Jumat, 04 Jun 2021 07:16 WIB
OPM mengklaim peristiwa pembakaran merah putih memang benar terjadi, ketika TNI menuding peristiwa tersebut sebagai sebuah kabar bohong.
Ilustrasi. Bendera OPM. (Dok. freewestpapua.org)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim membakar bendera merah putih sebagai bentuk penolakan terhadap keberadaan RI. TNI pun membantahnya sambil menyebut itu hoaks. 

Disebutkan bahwa kelompok separatis Papua itu mencoba mencari perhatian alias caper dunia internasional dengan menyebarkan hoaks terkait pembakran bendera merah putih.

"Karena tidak ada tanggapan sebar hoaks mengajak perang, sekarang sebar hoaks bakar bendera merah putih. Intinya ya biar dapat perhatian internasional," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, propaganda tersebut kini tengah kerap dilakukan oleh OPM dengan menyebarkan berita-berita bohong. Hal itu, dipercaya TNI untuk mencari perhatian internasional.

Padahal, kata dia, aksi itu tak akan membuat kelompok yang telah dilabel sebagai teroris tersebut mendapat simpati dari dunia internasional. Pasalnya, kata dia, OPM telah kerap menyebar tindakan teror dengan sejumlah kegiatan yang merusak.

"Bagaimana mendapat simpati, kebiadaban teroris OPM tidak ada nuraninya, kerjanya hanya mengancam dengan menakut-nakuti rakyat," ucapnya.

OPM sendiri mengklaim bahwa kegiatan pembakaran bendera merah putih itu dilakukan di daerah Alguru, Kabupaten Nduga, Papua.

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan bahwa pihaknya tak ingin ada bendera selain bendera Bintang Kejora yang menjadi lambang kemerdekaan Papua berkibar di wilayah tersebut.

Infografis Anatomi OPM versi Kopassus TNIInfografis Anatomi OPM versi Kopassus TNI. (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Sebby menjelaskan, TNI-Polri sebelumnya mengibarkan bendera merah putih di area tersebut dengan tujuan mengklaim kawasan itu sebagai wilayah NKRI.

Selain itu, kata dia, pihak TNI juga sengaja mengibarkan bendera di dekat kuburan salah satu prajurit OPM yang dia sebut sebagai pahlawan nasional TPNPB-OPM, Jendral Daniel Yudas Kogeya. Dia mengatakan bahwa pembakaran itu dilakukan pada 31 Mei lalu sekitar pukul 02.30 WIT.

"Apalagi bendera lain seperti merah putih, kami sangat benci. Jika merah putih di atas tanah ini kami tetap hapus," kata Sebby kepada wartawan.

Dalam rekaman video yang diterima CNNIndonesia.com, terlihat ada lebih dari lima orang yang melakukan kegiatan tersebut. Mereka memegang senjata api laras panjang dan pendek saat membakar bendera.

Semula, bendera merah putih dikibarkan oleh para KKB. Kemudian, mereka memotong-motong bendera tersebut sembari meletakkannya ke tanah. Lalu, mereka menyulut api untuk kemudian membakar bendera.

Sebelumnya, TPNPB OPM menunjuk Puncak Ilaga, Papua sebagai lokasi perang dengan aparat gabungan TNI Polri. Wilayah itu mereka tunjuk lantaran diklaim jauh dari wilayah sipil sehingga tak akan membahayakan masyarakat sipil Papua.

Di sisi lain, pihak TNI tak ambil pusing dengan penunjukan Puncak Ilaga sebagai lokasi perang melawan OPM. Kontak tembak pun kerap terjadi sepanjang 2021 ini.

(mjo/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER