Nadiem Minta Sekolah Tatap Muka Juli, DKI Tunggu Arahan Anies

CNN Indonesia
Jumat, 04 Jun 2021 13:50 WIB
Ilustrasi sekolah tatap muka. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Pendidikan DKI Jakarta menunggu instruksi Anies Baswedan selaku gubernur terkait kebijakan sekolah tatap muka. Dinas Pendidikan tidak ingin kebijakan itu nantinya justru membuat klaster baru penyebaran virus corona (Covid-19) di sekolah.

Hal tersebut disampaikan Humas Dinas Pendidikan DKI, Taga Radja Gah sekaligus merespons imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim yang bersikeras membuka sekolah tatap muka pada Juli tahun ini.

"Kalau dari kementerian meminta tatap muka bulan Juli, dari Pemda DKI, terutama Dinas Pendidikan belum ada arahan membuka secara serentak," kata Taga kepada wartawan, Jumat (4/6).

Taga mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pelaksanaan uji coba tatap muka. Ia menyebut, sekitar 300 sekolah di Jakarta akan melaksanakan uji coba tahap kedua mulai Senin (7/6).

Ia menegaskan, pihaknya belum mendapatkan instruksi dari Anies terkait pembukaan sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru secara serentak.

Menurut Taga, pihaknya bukan tidak mau mengikuti ketentuan Kemendikbud Ristek. Namun, menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI juga memiliki berbagai pertimbangan sebelum membuka sekolah tatap.

"Tapi kan kalau kita pertimbangkan. Saya selalu ulang-ulang bahwa pimpinan kita adalah Pak Gubernur pertimbangkan kesehatan dan keselamatan anak-anak," ujar Taga.

Ia juga tak ingin pembukaan sekolah nantinya malah menciptakan klaster baru penyebaran Covid-19. Menurut dia, jika hal itu terjadi, maka yang akan disalahkan pihak Pemprov.

"Saya juga setuju DKI harus hati-hati, ini kan penyakit bukan main-main. Tetap kita mempertimbangkan keinginan anak untuk belajar untuk tatap muka, tapi kesehatan juga diutamakan," jelasnya.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sebelumnya bersikeras membuka sekolah dengan skema tatap muka pada Juli tahun ini. Kebijakan tersebut diambil di saat kasus Covid-19 justru sedang melonjak pascalibur lebaran.

Nadiem menyatakan tidak ada tawar menawar demi pendidikan. Nadiem beralasan masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia.

"Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," kata Nadiem dalam acara yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6).

Meski mengaku memahami kekhawatiran orang tua, namun mantan Bos Gojek itu menyebut penundaan membuka sekolah bisa berdampak panjang.

Pembukaan sekolah Juli nanti, kata dia, juga berdasarkan pertimbangan usai dirinya membaca dan mendengar langsung keluhan para pelajar di media sosial.

(dmi/psp)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK