Sultan DIY: Sekolah Tatap Muka Tunggu Vaksinasi Guru Selesai

CNN Indonesia
Jumat, 04 Jun 2021 20:39 WIB
Sultan DIY HB X menegaskan bahwa sekolah tatap muka di wilayahnya baru akan dilaksanakan setelah vaksinasi terhadap guru selesai.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan sekolah tatap muka di wilayahnya dilaksanakan setelah vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan selesai dilakukan.

"Persyaratan saya itu guru harus sudah divaksin," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (4/6).

Tak cukup sampai di situ, saat pembelajaran tatap muka dimulai nanti pada hari ke-5 pelaksanaannya para guru juga wajib menjalani pemeriksaan berupa tes antigen atau polymerase chain reaction (PCR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang positif tidak. Begitu positif, close (sekolah) agar tidak menular. Kalau nggak (kegiatan belajar mengajar) ya terus," imbuhnya.

Sultan berujar, sejumlah SMA/SMK di bawah kewenangan Pemda DIY telah menyelenggarakan uji coba dengan skema pembelajaran tatap muka. Dengan menyesuaikan segala bentuk protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 tentunya.

"Ternyata sampai (uji coba) berakhir, tidak ada yang positif," klaim Sultan.

Hasil uji coba yang dirasa memuaskan inilah yang menjadi modal penyelenggaraan KBM tatap muka mendatang. Termasuk bagi satuan pendidikan dengan jenjang di bawahnya.

Namun Sultan mengingatkan agar pembukaan sekolah ini harus disertai pengawasan ketat. Selain itu harus seizin orang tua masing-masing siswa.

"Kalau (siswa) yang sudah dewasa, diomongi mungkin bisa, tapi yang kecil-kecil, anak SD kelas 1 atau 2 kan susah. Di situ diperlukan kehati-hatian mereka (pihak sekolah) dan seizin orang tua," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga DIY Didik Wardaya menyebut, dari 16 ribu lebih guru dan tenaga kependidikan di ratusan SMA/SMK/SLB yang berada di bawah naungan Pemda DIY, 75 persen di antaranya telah mendapatkan dosis vaksin tahap II.

"Kita mendata lagi kemarin yang belum divaksin sama sekali ada sekitar 900an," kata Didik saat dihubungi.

Pihaknya menargetkan vaksinasi terhadap ratusan guru dan tenaga kependidikan ini rampung pada akhir Juni 2021.

"Harapan kita tahun ajaran baru semua sekolah sudah bisa tatap muka, walaupun masing-masing dengan konsep terbatas. Jumlah siswa masuk maksimal 50 persen," ujarnya.

Hasil evaluasi uji coba pembelajaran tatap muka kemarin pun, menurut Didik, cukup memuaskan. Sembilan SMA/SMK bisa menyesuaikan dengan prokes secara baik. Termasuk sebelumnya melakukan pendataan alamat tinggal siswa sesuai zonasi Covid-19, jenis transportasi yang digunakan, serta pembentukan Gugus Tugas Covid-19 tingkat sekolah.

Langkah-langkah semacam itu, kata Didik, telah diikuti sekolah-sekolah lainnya.

Selain itu, Didik meyakini pemerintah kabupaten/kota juga telah meratakan program vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan sekolah-sekolah di luar kewenangan Pemda DIY.

"Kalau total seluruh DIY itu (guru dan tenaga kependidikan) sekitar 53 ribu, termasuk SD dan SMP," sebutnya.

Melihat kesiapan ini, Didik optimis kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan skema tatap muka bisa diselenggarakan pada tahun ajaran baru mendatang.

"Harapan kami Juli semua sekolah (tatap muka)," pungkasnya.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sebelumnya bersikeras membuka sekolah dengan skema tatap muka pada Juli tahun ini. Kebijakan tersebut diambil di saat kasus Covid-19 justru sedang melonjak pascalibur lebaran.

Nadiem menyatakan tidak ada tawar menawar demi pendidikan. Nadiem beralasan masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia.l.

(kum/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER