Polisi Usut Investasi Bodong Lucky Star, Kerugian Capai Rp1 M

Polres Metro Jakarta Barat tengah menyelidiki laporan terkait dugaan investasi bodong Lucky Star dengan kerugian mencapai Rp1 miliar.

Kasus ini dilaporkan oleh seseorang berinisial KR ke Unit Reserse Kriminal Khusus Polres Metro Jakbar, Senin (7/6) kemarin.

"Sekarang kami sedang lidik laporannya, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kami ungkap," kata Kanit Kriminal Khusus Polres Metro Jakbar AKP Fahmi Fiandri dalam keterangannya, Selasa (8/6).

KR selaku pelapor mengatakan, mengikuti investasi lewat aplikasi Lucky Star yang diketahui berpusat di Belgia.

Pelapor ikut dalam investasi tersebut di tahun 2018 saat diajak oleh kenalannya yang merupakan agen Lucky Star. Saat itu, KR memberikan deposit sebesar Rp150 juta dan dijanjikan mendapatkan sebuah ponsel.

"Pada saat itu saya dapat Iphone X-Max yang harganya masih sekitar Rp20 juta," ucap KR.

Dari investasi ini, kata KR, dirinya dijanjikan keuntungan sebesar 6 persen tiap bulannya. Di enam bulan pertama, KR menyebut bahwa dirinya mendapat keuntungan sesuai yang dijanjikan.

Namun setelahnya, KR tidak pernah lagi mendapatkan keuntungan. Tak hanya itu, setiap kali ditanya kepada agen terkait keuntungan tersebut, pihak Lucky Star berdalih sedang ada program switching.

"Nah masuk mulai bulan ketujuh ini mulai ada macet dengan berbagai alasan. Ada program dia bilang waktu itu ada program switching yang saya nggak ngerti switching itu apa," tutur KR.

Disampaikan KR, setelah pembayaran keuntungan macet, agen Lucky Star kemudian menawarkan promo berupa mobil Honda HRV bagi investor yang menaruhkan uangnya dalam jumlah tertentu.

KR pun curiga dan mengecek ke kantor agen investasi yang berada di daerah Cibubur, Jakarta Timur. Hasilnya, ternyata lokasi itu bukan kantor melainkan sebuah rumah cluster.

"Akhirnya saya melaporkan ke Polres Metro Jakarta Barat. Saya enggak pernah tahu ya kantor resminya di mana di Indonesia karena awalnya kan saya merasa sudah kenal (dengan agen) jadi percaya aja gitu," ucap KR.