Cerita Tentang Juni, Bulan Kelahiran Empat Presiden RI

CNN Indonesia
Selasa, 08 Jun 2021 15:31 WIB
Presiden Joko Widodo. (Foto: Lukas - Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bulan Juni memang bukan bulan bersejarah bagi Indonesia. Namun, bagi para Presiden yang pernah maupun yang sedang menjabat, bulan Juni merupakan bulan yang spesial bagi mereka.

Sedikitnya empat dari tujuh Presiden Indonesia lahir pada bulan Juni. Soekarno, Presiden pertama Indonesia tercatat lahir di Peneleh, Surabaya pada 6 Juni 1901.

Soekarno merupakan presiden yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945. Sejak saat itu, Soekarno memimpin Indonesia selama 22 tahun sebelum akhirnya posisinya digantikan oleh Soeharto pada 12 Maret 1967.

Soeharto yang menggantikan Soekarno juga tercatat lahir pada bulan Juni, tepatnya 8 Juni 1921 di Bantul, Yogyakarta. Soeharto lahir dari pasangan Kertosoediro dan Soekirah.

Ia merupakan presiden terlama yang memimpin Indonesia, 32 tahun. Selama kepemimpinannya, Soeharto dianggap sebagai pemimpin yang diktator dan yang paling korup di dunia.

Sejarawan Bonnie Triyana mengatakan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pernah menyampaikan, Soeharto masuk dalam daftar 10 kepala negara paling korup di dunia.

Selain itu, Soeharto juga dikenal sebagai pemimpin yang antikritik. Pasalnya, selama rezim Orde Baru, tidak sedikit oposisi ataupun mereka yang mengkritik kebijakan Soeharto tiba-tiba hilang tanpa pernah kembali.

Runtuhnya rezim Orde Baru jadi catatan sejarah tersendiri dalam politik nasional. Ia mundur setelah demonstrasi besar-besaran pecah di Jakarta dan di berbagai daerah lain pada tahun 1998.

Soeharto mundur pada 21 Mei 1998. Ia pun digantikan oleh wakilnya saat itu, Bacharudin Jusuf Habibie. Yang menarik, Habibie merupakan presiden ketiga yang juga lahir pada bulan Juni.

Habibie juga merupakan presiden Indonesia pertama yang berasal dari luar Pulau Jawa. Tercatat, Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1930.

Sebelum menjejaki karier sebagai eksekutif, Habibie lebih dikenal sebagai teknokrat. Ia baru masuk ke pemerintahan pada tahun 1978 ketika diangkat Soeharto sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Ia pun menjabat posisi itu selama empat periode, dari tahun 1978 hingga 1998 sebelum akhirnya diangkat menjadi Ketua Tim Keputusan Presiden (Keppres) 35 dan Wakil Presiden 1998.

Selain tiga nama itu, presiden yang juga lahir pada bulan Juni yakni Presiden Joko Widodo. Jokowi lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta Jawa Tengah.

Mulanya, Jokowi merupakan seorang pengusaha mebel di kota kelahirannya sebelum akhirnya terjun ke politik. Karier politiknya pun terbilang moncer.

Kiprahnya di dunia politik bermula pada tahun 2005, ketika mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo. Saat itu, Jokowi maju bersama FX Hadi Rudyatmo yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Ia akhirnya terpilih sebagai Wali Kota setelah memenangi Pilkada Solo dengan perolehan suara sebesar 36,62 persen.

Di bawah kepemimpinannya pada periode pertama, Solo dapat berubah menjadi lebih baik. Alhasil, pada Pilkada 2010, ia kembali terpilih sebagai Wali Kota Solo dengan perolehan suara melebihi 90 persen.

Baru dua tahun menjalani periode keduanya, Jokowi kemudian dicalonkan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada 2012. Keduanya berhasil memenangi Pilkada 2012 setelah pada putaran kedua berhasil mengalahkan pasangan petahana, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Karier politik Jokowi semakin cemerlang. Setelah dua tahun menjabat sebagai orang nomor satu Ibu Kota, ia dicalonkan sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2014.

Saat itu, Jokowi dipasangkan dengan Jusuf Kalla dan diusung oleh PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura.

Pada Pilpres 2014, Jokowi-JK berhasil menang atas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan Jokowi-JK menang dengan 53,13 persen suara, sementara Prabowo-Hatta mendapatkan 46,85 persen.

Lima tahun kemudian, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo kembali tersaji pada Pilpres 2019. Namun, kali ini Jokowi menggandeng Ma'ruf Amin, sementara Prabowo maju bersama Sandiaga Uno.

Namun, lagi-lagi Jokowi kembali memenangkan Pemilu 2019. Bersama Ma'ruf, Jokowi berhasil mengantongi perolehan suara 55,50 persen, sedangkan pasangan Prabowo-Sandi hanya meraup 44,50 persen suara.

(dmi/wis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK