Taruhan Tinggi PDIP Usung Puan Saat Elektabilitas Mandek

CNN Indonesia
Kamis, 10 Jun 2021 06:07 WIB
Pengamat politik menilai ada 'penyekat-penyekat' berlapis yang bisa berat bagi PDIP bila ngoyo mengusung Puan Maharani untuk Pilpres 2024.
Puan Maharani (tengah) saat berfoto bersama anggota DPR periode 2019-2024 dari Fraksi PDIP di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2019). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Meski demikian, Wasisto menilai Puan masih memiliki kesempatan besar untuk menaikkan elektabilitas personal sebelum 'gong' Pilpres 2024 ditabuh. Terlebih, kini Puan masih memiliki jabatan sebagai Ketua DPR RI.

Lewat jabatan tersebut, kata dia, Puan bisa memanfaatkan sering tampil di media massa atau turun ke bawah ketika kunjungan kerja di masa reses.

"Salah satu kendala lain mungkin adalah masih kentalnya kultur patriarki dalam politik Indonesia sehingga hanya sebagian kecil politisi perempuan yang bisa menduduki posisi puncak," kata Wasisto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Wasis menilai risiko politik lain yang akan diterima PDIP dari pencalonan Puan yakni cibiran publik tentang perubahan citra partai tersebut.

"Dari yang awalnya sebagai 'Partainya Wong Cilik' tapi kini mulai bergeser jadi 'Partai Keluarga/Dinasti' seiring dengan mengencangnya dominasi Puan," nilai Wasisto.

Kemudian untuk risiko-risiko lain, salah satu di antaranya Wasisto memprediksi akan ada kader-kader potensial yang mengundurkan diri sebagai kader imbas pencalonan tersebut. Hal itu, katanya, tak lepas dari perubahan pola kaderisasi.

Ia mengatakan sebelumnya PDIP dari awalnya membuka peluang kader-kader potensial yang berjuang dari bawah, kini menjadi kaderisasi terbatas.

Ia mencontohkan nama-nama besar seperti Joko Widodo (Jokowi), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Menteri Sosial Tri Rismaharini merupakan hasil kaderisasi PDIP yang berjenjang dari bawah.

"Tentu dengan majunya Puan seolah berseberangan dengan jenjang kaderisasi politik itu," kata Wasisto.

Terpisah, Puan sendiri mengklaim tak pernah membisiki Ketua Umum PDIP sekaligus ibunya, Megawati Soekarnoputri terkait keputusan partai. Ia mengaku mengikuti setiap keputusan yang telah dibuat Megawati. Hal itu dikatakan Puan saat menceritakan pengalamannya dalam memenangkan PDIP dan Joko Widodo pada Pemilu 2014 dan 2019.

"Saya enggak pernah bisikin ketua umum untuk urusan partai, beliau adalah ketua umum saya untuk urusan partai. Kalau Bu Mega sudah putuskan, saya ikut," kata Puan dalam acara PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Senin (7/6).

(rzr/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER