Presiden ke-5 Indonesia Megawati Sukarnoputri menerima gelar profesor kehormatan dengan status guru besar tidak tetap dari Universitas Pertahanan RI (Unhan) hari ini, Jumat (11/6).
Sebelumnya, Megawati telah menerima delapan gelar doktor kehormatan dari universitas yang berbeda sepanjang 2001-2018.
Mengutip buku karya Satyam Eva Jayate yang dibagikan PDIP pada 2019 lalu, Megawati pertama kali menerima gelar doktor kehormatan atau doktor honoris causa dari Waseda University Tokyo, Jepang dalam bidang hukum pada 29 Agustus 2001.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Ketua Umum PDIP itu menerima gelar doktor honoris causa kedua dari Moscow State Institute of International Relations, Rusia dalam bidang politik pada 22 April 2003.
Megawati juga pernah menerima doktor honoris causa dari Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan dalam bidang politik pada 19 Oktober 2015.
Selanjutnya ia menerima doktor honoris causa dari Universitas Padjajaran Bandung dalam bidang politik dan pemerintahan pada 25 Mei 2016.
Tahun selanjutnya, Megawati kembali menerima doktor honoris causa dari Mokpo National University, Korea Selatan dalam bidang ekonomi demokrasi pada 16 September 2017.
Kemudian ia menerima doktor honoris causa dari Universitas Negeri Padang dalam bidang politik pendidikan pada 27 September 2017.
Lalu Megawati menerima doktor honoris causa dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri dalam bidang poltik pemerintahan pada 8 Maret 2018.
Selanjutnya ia menerima doktor honoris causa dari Fujian Normal University di China dalam bidang diplomasi ekonomi 5 November 2018.
Setelah pengukuhan di Universitas Pertahanan, Megawati bakal menerima gelar Prof. Dr. (H.C) atau profesor kehormatan dengan status guru besar tidak tetap.
Gelar tersebut diberikan mempertimbangkan masa pemerintahannya ketika menjabat presiden di mana ia dinilai berhasil memimpin Indonesia di tengah masa krisis.
(fey/psp)