Sopir Truk Priok Soal Penertiban Pungli: Nanti Muncul Lagi
Sejumlah sopir truk mengatakan pelaku praktik pungutan liar (pungli) di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara akan muncul kembali meski aparat telah melakukan penangkapan terhadap puluhan orang beberapa waktu belakangan.
Salah seorang sopir truk, Wawan (28) mengatakan munculnya pungli di pelabuhan tergantung situasi. Jika situasinya seperti saat ini, para pelaku tidak akan muncul.
Namun, kata dia, mereka akan muncul kembali setelah aparat mulai mengendurkan pengawasan maupun operasi penangkapan.
"Dulu 2016 kalau enggak salah pernah yang pungli ditangkapin. Cuma kan sekarang muncul lagi," kata Wawan kepada CNNIndonesia.com di area Jakarta International Container Terminal (JICT), Selasa (15/6).
Di JICT, Wawan mengatakan biasanya harus mengeluarkan uang belasan ribu Rupiah jika ada praktik pungli. Pertama, ia harus mengeluarkan uang Rp2 ribu saat masuk pintu pemeriksaan.
Di area bongkar muat, ia mesti merogoh sakunya mulai dari Rp5 ribu hingga Rp10 ribu untuk operator. Jika tak membayar, ia mengaku tidak akan dilayani.
"Yang mahal kalau muat, kadang Rp10 ribu. Kalau bongkar Rp5 ribu," ujarnya.
Menurutnya, usai adanya penangkapan beberapa waktu ini, pihak aparat maupun pengelola terminal harus melakukan pengawasan agar pungli tidak muncul lagi. Dengan begitu, para pelaku pungli benar-benar tidak akan muncul lagi.
"Harapannya ada yang ngawasi terus, biar enggak muncul lagi," ujarnya.
Seorang sopir lain yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan hal serupa. Ia bahkan memperkirakan dalam beberapa pekan ke depan praktik pungli akan terjadi lagi di JICT.
"Namanya udah penyakit dari lama, nanti pasti ada lagi, seminggu dua minggu lagi," kata dia.
Pria yang jadi sopir truk di pelabuhan sejak 2006 ini menyatakan, sejak adanya penangkapan, memang sudah tidak ada petugas yang melakukan pungli. Baik saat hendak masuk JICT, maupun saat hendak bongkar muat.
Namun, kata dia, hal itu berpengaruh pada lambatnya pelayanan saat bongkar muat.
"Jadi lelet, imbasnya kena ke kita," ujarnya.
Aparat kepolisian diketahui tengah gencar melakukan penangkapan dan upaya penindakan hukum terhadap preman yang menarik pungutan liar dari sopir truk di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Misi penangkapan preman itu bermula dari instruksi Presiden Jokowi yang ditindaklanjuti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kebanyakan dari mereka resah dengan praktik pungli yang dilakukan oleh oknum-oknum pekerja yang wilayah pelabuhan. Hal itu langsung direspon aparat dari Polda Metro Jaya. Setidaknya, 49 orang ditangkap, termasuk koordinator pungli di area JICT, Ahmad Zainul Arifin pada Jumat (11/6) malam.
(yoa/bmw)