Kasus Corona di Tanjung Priok Disebut 12 Kali Lipat dari Data

Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyebut 29,91 persen dari populasi di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pernah atau sedang terinfeksi Covid-19. Jumlah itu lebih besar 12 kali lipat dari data yang dilaporkan pemerintah.

Direktur CISDI Olivia Herlina mengatakan data tersebut merupakan hasil survei prevalensi serologi antibodi SARS-COV-2 yang dilakukan pada 20 November 2020 hingga Februari 2021.

"Pada periode yang sama secara kumulatif infeksi di Tanjung Priok dilaporkan 2,4 persen dari populasi. Jadi hasil yang kami dapatkan 29,91 persen kami bagi 2,4 persen terdapat 12 kali," ucap Olivia dalam Paparan Hasil Survei Prevelensi Sars-Cov-2 di YouTube CISDI TV, Kamis (17/6).

Dari hasil tes tersebut dikatakan kelompok usia 45-65 tahun 1,6 kali lebih banyak terinfeksi Covid-19. Oleh sebab itu, Olivia mendesak agar pemerintah segera memberikan vaksinasi kepada kelompok lanjut usia secara menyeluruh.

"Pemerintah harus segera melakukan proses vaksinasi pada kelompok umur 45-65 tahun setelah seluruh lansia tercakup," ujarnya.

Sementara itu, jumlah warga yang sudah memiliki antibodi SARS-CoV-2 di Tanjung Priok baru mencapai 35,4 persen. Olivia mengatakan proses vaksinasi harus didorong lebih cepat untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity melalui penambahan 56,5 persen sampai 64,6 persen penduduk yang telah divaksinasi.

Olivia menjelaskan hasil survei itu didapat dari hasil tes serologi terhadap 3.196 sampel dari 43 RW di Kecamatan Tanjung Priok. Sebanyak 38,70 persen di antaranya adalah laki-laki dan 61,30 persen lainnya tes diberikan kepada perempuan.

Tes serologi tersebut juga dilakukan kepada warga yang berusia 15 sampai 65 tahun. Selain itu, sampel juga dipastikan dalam kondisi sehat dan tidak dalam masa karantina.

Ia menjelaskan tes serologi adalah tes yang dilakukan dengan menggunakan sampel darah, serum, atau plasma pasien secara keseluruhan. Tes ini berguna untuk mendeteksi 'tanda atau riwayat adanya virus' Covid-19 dengan melihat antibodi yang dibentuk tubuh.