Anies: Seluruh Kegiatan Berhenti Pukul 9 Malam Tanpa Kecuali

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jun 2021 19:41 WIB
Gubernur Anies Baswedan menyatakan operasi penertiban kegiatan akan dilakukan tanpa kompromi untuk menekan penyebaran Covid-19.
Gubernur Anies Baswedan menyatakan operasi penertiban kegiatan akan dilakukan tanpa kompromi untuk menekan penyebaran Covid-19. (CNN Indonesia/Daniela Dinda)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan mengerahkan aparat gabungan untuk menghentikan semua kegiatan warga yang melebihi pukul 21.00 WIB tanpa pengecualian.

Hal itu disampaikan Anies dalam apel gabungan darurat penanganan Covid-19 di Monas, bersama jajaran TNI, polisi, dan Satpol PP, saat merepons kasus Covid-19 yang melonjak beberapa hari terakhir.

Ia menyebut operasi penertiban kegiatan tersebut akan dilakukan tanpa kompromi dan pengecualian. Menurut dia, upaya itu dilakukan bukan semata-mata untuk menegakkan aturan, melainkan guna melindungi keselamatan warganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malam ini lakukan operasi pendisiplinan tanpa kompromi. Seluruh kegiatan harus terhenti pada pukul 9 malam. Tidak ada pengecualian," kata Anies, Jumat (18/6).

Anies mengingatkan aparat agar penegakan kedisiplinan tersebut dilakukan sepenuh hati dan tanggung jawab. "Dan jalankan ini dengan penuh rasa disiplin," katanya.

Ia mengatakan penambahan kasus Covid-19 di DKI beberapa waktu terakhir berada dalam situasi yang mengkhawatirkan. Per Jumat (18/6), pihaknya mencatat penambahan kasus positif harian sebanyak 4.737 kasus.

Ia menyebut penambahan kasus tersebut adalah angka tertinggi di Jakarta selama 1,5 tahun pandemi melanda Indonesia.

"Laporan hari ini, jumlah kasus positif merupakan angka rekor tertinggi selama masa pandemi 1,5 tahun, karena itu kita semua harus bekerja ekstra keras," katanya.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengatakan DKI Jakarta merupakan bagian dari empat provinsi yang mengalami krisis tenaga kesehatan, selain Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Bantuan relawan kini dibutuhkan.

Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah mengatakan kebutuhan tenaga kesehatan bukan hanya meliputi perawat dan dokter, namun juga tenaga teknis lain seperti pekerja di laboratorium.

Khusus untuk tenaga perawat, DKI Jakarta membutuhkan tambahan perawat hingga seribu orang. Sementara kebutuhan perawat di provinsi lain masih dipetakan.

(thr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER