Tak Disukai, Novel Ungkap Pernah Diminta Keluar dari KPK 2016

CNN Indonesia
Minggu, 20 Jun 2021 19:04 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan mengatakan pekerjaan memberantas korupsi pasti tak disukai oleh orang-orang yang merasa terancam dengan langkahnya di KPK.
Penyidik KPK Novel Baswedan mengaku pernah diminta keluar oleh seseorang dari KPK pada 2016 lalu. (CNN Indonesia/ Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan mengatakan dirinya pernah diminta keluar dari KPK pada 2016. Menurutnya, permintaan itu dilayangkan oleh sosok yang tak suka dengan keberadaannya di lembaga antirasuah.

"2016 saya pernah diminta keluar dari KPK. Saya katakan kenapa saya harus keluar dari KPK, katanya ada orang-orang tertentu yang tidak suka saya di KPK," kata Novel dalam acara bincang-bincang yang disiarkan di akun Youtube Public Virtue Institute, Minggu (20/6).

Novel menyatakan keberadaannya di KPK bukan bertujuan untuk membuat orang lain suka. Menurutnya, langkah dirinya memberantas korupsi tentu tak akan pernah disukai oleh koruptor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau memberantas korupsi harus membuat koruptor suka, saya kira itu enggak mungkin terjadi, hal-hal begitu yang saya katakan," katanya.

Novel merupakan salah satu dari 75 pegawai KPK dinyatakan tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status pegawai KPK menjadi ASN dan dinonaktifkan sejak awal Mei 2021.

Setelah melakukan rapat koordinasi, KPK memutuskan 51 orang masuk kategori 'merah' dan tak bisa bergabung lagi, sementara 24 lainnya masih bisa diangkat menjadi ASN asal mau mengikuti pembinaan.

Saat ini Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sedang melakukan penyelidikan tentang dugaan pelanggaran HAM terhadap asesmen TWK tersebut. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pun telah memberikan keterangan kepada Komnas HAM terkait pelaksanaan TWK.

(mts/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER