Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut Indonesia sudah memiliki komitmen untuk mendatangkan total 50 juta dosis vaksin virus corona (covid-19) asal perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer secara bertahap mulai Agustus 2021.
Indonesia sejauh ini telah mendatangkan sebanyak 104,7 juta dosis vaksin baik bulk (mentah) maupun vaksin jadi. Empat merek vaksin ditetapkan untuk program vaksin nasional, yakni vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax.
"Pfizer akan datang secara bertahap dimulai bulan Agustus ya," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia mengatakan rencana kedatangan Pfizer itu diharapkan dapat membantu upaya akselerasi program vaksinasi nasional di semester dua atau Juni-Desember 2021. Sementara saat ini untuk program vaksinasi pemerintah hanya mengandalkan vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
"Total 50 juta dosis, perkiraan bertahap 5-12 juta dosis per bulan," kata dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima pendaftaran atau pengajuan izin darurat penggunaan (EUA) vaksin Pfizer di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, vaksin hanya bisa digunakan apabila telah mengantongi lampu hijau EUAdari otoritas yang berwenang, dalam hal ini BPOM.
"Untuk Pfizer belum ada pendaftaran dan pemasukan data registrasi untuk mendapatkan EUA," kata Penny.
Saat ini program vaksinasi nasional mulai mulai memasuki tahapan ketiga yang akan menyasar sebanyak 141,3 juta masyarakat rentan dan masyarakat umum sesuai dengan pendekatan klaster. Namun tahapan itu masih diberlakukan di sejumlah wilayah khusus, sedangkan di 34 provinsi serentak baru dimulai di Juli 2021.
Sementara itu, untuk capaian vaksinasi, Kemenkes mencatat sebanyak 23.530.219 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona per Senin (21/6) Pukul 18.00 WIB. Sementara 12.398.438 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Itu artinya, target vaksinasi pemerintah baru menyentuh 12,96 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 6,82 persen.