Said Aqil: Indonesia Bakal Didikte Negara Produsen Vaksin

CNN Indonesia
Rabu, 23 Jun 2021 12:55 WIB
Ketum PBNU Said Aqil Sirodj berpendapat dunia tengah memasuki era perang biologi. Kata dia, Indonesia berpotensi didikte negara produsen vaksin.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj. (Antara Foto/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj mengingatkan potensi Indonesia bisa didikte oleh negara-negara produsen vaksin virus corona (Covid-19) di masa depan.

Menurutnya, hal itu potensial terjadi karena saat ini dunia tengah memasuki era perang baru yakni perang biologi yang berbentuk perang vaksin antarnegara akibat Covid-19.

"Perang biologi, penguasa industri kesehatan, industri vaksin misalnya, menjadi panglima yang dapat menguasai kebijakan suatu negara. Kita akan didikte oleh negara yang memproduksi vaksin," kata Said saat berpidato di acara Haul Emas KH Wahab Chasbullah ke-50 yang disiarkan di kanal YouTube NU Channel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Said menyebut beberapa negara produsen vaksin corona terbesar di dunia seperti Amerika Serikat, RRC hingga Jerman, tengah mengalami pertempuran tersebut.

Berikut 7 vaksin Covid-19 yang akan diedarkan di dalam negeri berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan.7 vaksin Covid-19 yang akan diedarkan di dalam negeri berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan. (CNN Indonesia/Timothy Loen

Menurutnya, negara-negara yang mampu memproduksi vaksin akan menjadi pemenang dalam perang biologi ini. Sementara Indonesia, kata dia, hanya sebagai penonton saja karena baru bisa melakukan impor vaksin.

"Bisanya cuma importir. Itu pun uangnya entah dapat dari utang atau dari mana, enggak tahu saya. Apa dari motong-motong anggaran, enggak tahu saya," kata dia.

Meski demikian, Said masih belum mengetahui sejauh mana pengaruh perang vaksin tersebut bagi Indonesia. Namun, Ia berharap dampaknya tak sampai berbahaya bagi Indonesia di kemudian hari.

"Tapi yang jelas kita akan didikte oleh negara yang punya vaksin. Itu jelas. Sejauh mana pengaruhnya? kita lihat nanti," kata dia.

(rzr/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER