Poyuono Usulkan Jokowi 3 Periode ke Three Musketeers Istana

CNN Indonesia
Rabu, 23 Jun 2021 14:13 WIB
Politikus Gerindra Arief Poyuono menyatakan usulan Presiden Jokowi tiga periode sudah diutarakan oleh The Three Musketeers Istana berinisial L, P dan M.
Politikus Gerindra Arief Poyuono menyatakan usulan Presiden Jokowi tiga periode sudah diutarakan oleh The Three Musketeers Istana berinisial L, P dan M. Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono mengakui telah mengusulkan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi tiga periode. Menurutnya, usulan itu telah disampaikan kepada The Three Musketeers Istana.

Pemilik sapaan akrab Poyu tersebut membeberkan sosok 'The Three Musketeers' Istana yang dimaksud itu berinisial L, P, dan M.

"Istilahnya orang ini adalah Three Musketeers-nya Kangmas Jokowi yang setia dan loyal dalam membantu Kangmas Jokowi. The Three Musketeers Kangmas Jokowi itu disingkat LPM," kata Poyu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (23/6).


Poyu menolak membeberkan identitas jelas tiga sosok tersebut. Poyu hanya mengatakan bahwa tiga sosok itu merupakan orang-orang yang masukannya kerap didengar, loyal, serta setia kepada Jokowi.

"Cari tahu sendiri karena tak elok saya sebut nama-nama The Three Musketeers," ucap dia.

Poyu sendiri sebelumnya mengaku ingin 'menampar' Jokowi sekaligus mencari muka terkait wacana tiga periode masa jabatan presiden.

Ia memang ingin 'menampar' Jokowi agar mantan Wali Kota Solo itu sadar bahwa ia pemimpin yang sangat diinginkan masyarakat.

"Kenapa saya mau menampar, agar dia sadar bahwa dia adalah seorang pemimpin yang sangat diinginkan oleh masyarakat Indonesia untuk menyelamatkan Indonesia saat Covid-19," kata Poyu dalam diskusi Polemik yang digelar secara daring, Sabtu (20/3).


Poyu memuji Jokowi sebagai pemimpin yang belum bisa dibandingkan dengan orang lain di Indonesia dalam hal pengelolaan pemerintahan saat ini.

Ia juga mengaku ingin menjerumuskan Jokowi terkait wacana tiga periode masa jabatan presiden. Namun menjerumuskan di sini dalam upaya menyelamatkan Indonesia.

"Kemudian kenapa saya ingin menjerumuskan seorang Jokowi, karena untuk menyelamatkan Indonesia," imbuhnya.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sebelumnya telah menepis kabar gerakan Istana Kepresidenan untuk melancarkan wacana memperpanjang masa jabatan maksimal presiden dari dua menjadi tiga periode.

Dasco berkata, gerakan Istana Kepresidenan yang terdengar sejauh ini ialah terkait upaya menekan lonjakan kasus penularan Covid-19.

"Kemudian ada katanya kabar tadi barusan ditanyakan mengenai gerakan-gerakan Istana, saya belum pernah dengar, karena gerakan Istana yang ada saat ini adalah mereka sedang gencar ingin menekan laju Covid-19," kata Dasco dalam video yang diterima CNNIndonesia.com pada Selasa (22/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk diketahui, wacana perubahan masa jabatan presiden dari dua menjadi tiga periode kembali hangat diperbincangkan publik saat ini. Merespons, sejumlah partai politik telah menyatakan penolakan terhadap usulan mengubah masa jabatan maksimal presiden menjadi tiga periode dan duet Jokowi-Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

PDIP misalnya, menilai usulan kembali mencalonkan Jokowi akan mengubah UUD dan hal itu bertentangan dengan sikap partai. Penolakan juga disampaikan Partai Gerindra, Golkar, PPP, PKS, hingga Demokrat.

Namun, Penasihat Relawan Jokowi-Prabowo (Jokpro) untuk 2024 Muhammad Qodari tak mau ambil pusing terkait penolakan sejumlah partai politik terhadap wacana presiden tiga periode itu.

Menurutnya, relawan ingin terlebih dahulu fokus menggalang dukungan dari masyarakat saat ini, untuk merealisasikan usulannya. Ia meyakini parpol akan mengikuti jika rakyat sudah berkehendak.

"Kita bicara sama rakyat. Nanti kalau rakyat sudah mendukung, partai pasti ikut. Politician go where the voters are," kata Qodari lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/6).

(mts/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER