Dokter Spesialis Paru di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Kota Depok Irandi Putra Pratomo mengungkapkan lonjakan kasus warga terpapar virus corona (covid-19) kali ini sedikit berbeda, lantaran banyak dijumpai pasien covid-19 dengan usia muda yang harus dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU).
Sebelumnya, kata Irandi, pasien covid-19 yang dirawat di ICU hanyalah pasien yang mengalami perburukan gejala rata-rata datang dari golongan usia lansia, serta orang yang memiliki komorbid alias penyakit penyerta.
"Untuk tsunami covid-19 pada kasus ini menjadi lebih banyak pasien usia muda dengan atau tanpa komorbid," kata Irandi dalam program Mata Najwa yang disiarkan melalui kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (24/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irandi menyebut tak sedikit ia menjumpai pasien covid-19 usia muda yang mengalami batuk darah hingga harus diperiksa khusus dan diambil sampel darahnya menggunakan alat medis seperti Bronkoskopi. Namun ia masih mendalami lagi penyebab mengapa usia muda banyak yang mengalami perburukan gejala.
Lebih lanjut, Irandi juga mengungkapkan dalam beberapa waktu belakangan RSUI harus melakukan triase pasien atau seleksi pasien covid-19 di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal itu dikarenakan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) RSUI terbatas, sementara pasien berdatangan cukup banyak.
Ia melanjutkan, kapasitas IGD RSUI hanya untuk 6 pasien sebetulnya, namun pada Rabu (23/6) malam kemarin pihaknya menerima 25 pasien, sehingga sebagian pasien harus mengantre terlebih dahulu.
"Memang dalam keadaan seperti ini, bahasa kasarnya kita jadi pilih-pilih nyawa," kata dia.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu sebelumnya juga mengatakan temuan akhir-akhir ini mutasi virus SARS-CoV-2 varian delta B1617 cenderung ditemukan pada pasien terpapar virus corona dengan usia di bawah 18 tahun.
Namun demikian, Maxi sejauh ini mengaku pihaknya belum bisa memastikan apakah ada ciri-ciri klinis khusus yang membedakan seseorang terpapar virus corona biasa atau dengan varian delta. Kemenkes sendiri per data terakhir 20 Juni 2021 sudah mencatat ada 160 kasus varian delta di Indonesia.