Data Covid RI: 27.797 Lansia Meninggal Sepanjang Masa Pandemi

CNN Indonesia
Kamis, 24 Jun 2021 13:52 WIB
Pemakaman korban virus corona (Covid-10) di Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebaran jumlah kematian warga yang terpapar virus corona (Covid-19) di Indonesia lebih buruk di tahun kedua pandemi. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, grafik kematian Covid-19 melonjak di tahun 2021.

Kumulasi data kematian Covid-19 per 23 Juni 2021 berjumlah 55.594. Jika dirinci, kurang lebih 50 persen dari jumlah kematian itu atau sekitar  kasus kematian warga akibat Covid-19 terjadi di Maret 2020-24 Januari 2021.

Sementara 50 persen kasus kematian lainnya dengan jumlah sama terjadi dalam kurun 25 Januari-23 Juni 2021. Itu artinya, kasus kematian Covid-19 di Indonesia dalam kurun 5 bulan sepanjang 2021 sama dengan kasus kematian Covid-19 selama 10 bulan di sepanjang 2020.

Lebih lanjut perihal data kematian Covid-19 di Indonesia, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat bahwa persentase jenis kelamin penyintas Covid-19 yang lebih banyak berujung kematian adalah pria. Rinciannya pria 55,7 persen dan wanita 44,3 persen.

Sementara perihal usia, warga lanjut usia (lansia) yang berusia 60 tahun menjadi penyumbang terbesar kasus kematian, dengan total 50 persen kasus kematian. Itu artinya, dalam kurun waktu 15 bulan pandemi Covid-19 yang menjangkiti Indonesia, sebanyak kurang lebih 27.797 lansia meninggal akibat covid-19.

Kelompok usia kedua penyumbang kematian Covid-19 di Indonesia adalah usia 46-59 tahun dengan persentase 35,1 atau sekitar 19.513 orang. Selanjutnya usia 31-45 tahun menyumbang 11,1 persen angka kematian atau kurang lebih 6.170 orang.

Kemudian usia 19-30 tahun menyumbang angka kematian sebesar 2,7 persen atau sekitar 1.501 orang. Dilanjutkan masing-masing 0,6 persen atau sekitar 333 anak dari kelompok usia 0-5 tahun dan 5-18 tahun.

Sementara itu, beberapa ahli kesehatan juga memprediksi bahwa sejatinya kasus konfirmasi dan kematian warga akibat Covid-19 di Indonesia melebihi dari apa yang dilaporkan pemerintah.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo meyakini, kasus Covid-19 di luaran sana sejatinya lebih banyak. Prediksinya, Covid-19 di Indonesia yang asli 8-20 kali lipat dari jumlah yang dilaporkan.

Senada, Anggota Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan meyakini hal yang sama, berkaca pada beberapa kasus jumlah pemakaman Covid-19 yang lebih banyak daripada data harian yang dilaporkan pemerintah daerah.

Sebelumnya, The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang merupakan pusat penelitian kesehatan global independen di Universitas Washington juga memprediksi kasus kematian warga Indonesia yang terpapar virus corona jauh lebih banyak.

Prediksi per 23 Juni, misalnya, kumulatif kasus kematian Covid-19 Indonesia mencapai 154.572 kasus. Sementara laporan kasus kematian di Indonesia per 23 Juni sebanyak 55.594 kasus. Artinya, IHME memprediksi kematian Covid-19 di tanah air 2,7 kali lipat dari data yang dilaporkan pemerintah Indonesia.

IHME juga memproyeksikan penambahan kasus kematian Covid-19 harian di Indonesia per 23 Juni sebanyak 696 kasus. Jumlah itu 2,2 kali lipat dari data laporan harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang mencatat pada 23 Juni yang mencatat Indonesia menyumbang 303 kasus kematian dalam sehari.

(khr/wis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK