Buat Video Bantu Warga Covid Cari RS, Kades Dipanggil Polisi

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 14:10 WIB
Kepala desa di Bandung dipanggil polisi usai menggunggah video saat mengantar warganya yang positif Covid-19 kesulitan mendapat RS.
Ilustrasi penanganan pasien virus corona (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Desa Sekarwangi, Soreang, Kabupaten Bandung, Dadang Ridwanulloh, sempat dipanggil polisi untuk dimintai keterangan usai membuat video saat membantu pasien virus corona (Covid-19) mendapatkan rumah sakit (RS).

"Saya dipanggil ke Polres, saya kooperatif. Saya cuma diminta keterangan doang. Kurang lebih 3,5 jam. Cuma pernah bilang pelanggar prokes, bikin gaduh, meresahkan, melanggar ITE. Intinya akhir kata dia mengingatkan untuk ke depannya," ujar Dadang dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (1/7).

Dadang menuturkan kronologi hingga ia bisa dipanggil pihak kepolisian. Mulanya, ketika hendak mengantar sang istri ke dokter di Desa Sekarwangi, istri Dadang mendapat telepon dari salah satu ketua Rukun Warga (RW).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua RW itu mengabarkan bahwa ada pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di RS. Dadang menyarankan agar yang bersangkutan mencari sopir ambulans, tetapi nihil.

"Singkat cerita ketika bawa istri pulang, baru istri didudukin, saya mau nutup pintu, pak RW 13 datang, 'pak, tolong pak kades, sopirnya enggak ada'. Karena itu urusan darurat, urusan kemanusiaan, saya sebagai Ketua Satgas Covid-19 saya langsung bertindak pergi," tutur Dadang.

Ia lantas bersama dengan Nina, warga yang bekerja di bidang kesehatan, menuju rumah pasien Covid-19 yang dimaksud. Ketika sampai, Dadang membawa pasien berikut istrinya mencari RS. Ia menyetir ambulans tersebut.

RS pertama yang disambangi adalah RS Soreang yang berjarak sekitar lima kilometer.

"Pasien kondisinya memang harus masuk rumah sakit. Mual-mual, muntah-muntah, batuk-batuk, intinya sesak. Nah, dibawa ke RS paling terdekat yakni RS Soreang kurang lebih lima kilometer. Setelah itu ke UGD langsung, kebetulan memang tahu persis penuh," kata dia.

Kemudian mereka lantas ke RS Santosa yang jaraknya menurut dia sekitar 25 kilometer dari RS Soreang. Namun, lagi-lagi di sana juga penuh. Lalu, mereka beranjak ke RS Immanuel.

"Setelah dari Immanuel penuh juga, ada yang pakai APD ngobrol-obrol, cabut lagi ke RS Hasan Sadikin. Bu Nina ke dalam, agak lama, keluar sama istrinya [istri pasien] bareng, ke dalam balik lagi, dia berkomunikasi sama temannya yang di RS Al-Ihsan Baleendah," ucap Dadang.

Dalam perjalanan menuju RS Al-Ihsan, Dadang membuat video yang pada pokoknya berisikan imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Ia turut membagikan video tersebut ke grup WhatsApp keluarga dan kepala desa. Video ini sempat viral di media sosial.

Di RS Al-Ihsan itulah pasien Covid-19 pada akhirnya mendapatkan perawatan. Dadang menuturkan perlu waktu sekitar tiga jam untuk mendapatkan RS.

Dari video tersebut Dadang mendapat surat panggilan dari pihak kepolisian. Namun, kata dia, kepolisian hanya sebatas mengingatkan dirinya.

Ia menambahkan, saat ini kondisi pasien Covid-19 sudah dalam keadaan membaik. Dia bersyukur bisa membantu warga yang kesulitan mendapat rumah sakit.

"Kondisi pasien alhamdulillah membaik, hampir 95 persen," ujarnya.

(ryn/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER