Pemerintah Akan Suplai Oksigen 2.000 Ton Sehari di Jawa-Bali

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 16:12 WIB
Selama PPKM Darurat, pemerintah akan menyediakan oksigen medis hingga 2.000 ton per hari untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Selama PPKM Darurat, pemerintah akan menyediakan oksigen medis hingga 2.000 ton per hari untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan ribuan ton suplai oksigen medis dalam sehari sebagai upaya mitigasi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) yang terjadi belakangan.

Upaya itu akan dilakukan menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa-Bali yang berlaku mulai 3 Juli 2021.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan pemerintah akan memprioritaskan transportasi dan menambah armada untuk distribusi tabung oksigen medis. Ia juga mengatakan pemerintah telah menggagas konversi oksigen industri ke oksigen medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mendorong suplai harian oksigen medis di Pulau Jawa hingga sekitar 2.000 ton per hari," dikutip dari tampilan slide Budi dalam acara daring yang disiarkan melalui Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7).

Selain pemenuhan suplai oksigen, Budi juga menyebut pemerintah akan mulai melakukan triase alias seleksi pasien. Dalam artian bagi pasien yang memiliki gejala sedang-berat saja yang akan dirawat di rumah sakit. Sementara pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga tanpa gejala akan diminta untuk isolasi mandiri, baik di rumah ataupun isolasi terpusat seperti Wisma Atlet.

Mantan wakil menteri BUMN itu kemudian mengingatkan kepada masyarakat, yang boleh melakukan isolasi mandiri adalah mereka yang tidak sesak napas, saturasi oksigen di atas 95 persen, dan tidak memiliki penyakit penyerta alias komorbid yang berbahaya.

Ia juga meminta masyarakat yang terpapar Covid-19 dan isolasi mandiri tidak usah khawatir, lantaran Kementerian Kesehatan saat ini tengah menggodok aturan telemedicine, sehingga pemantauan warga tetap dijalankan dengan baik.

"Baik rumah sakit, start up, dan semua layanan lain yang akan ditentukan, bisa melakukan layanan telemedicine untuk orang-orang yang isolasi mandiri. Termasuk juga pemberian paket obat. Sehingga yang kena Covid-19 dan tidak mendapat akses ke rumah sakit tetap bisa dilayani dokter," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi juga menginformasikan bagi masyarakat yang rumahnya tidak cukup baik sebagai fasilitas isolasi mandiri. Maka pemerintah telah menyiapkan Rusun Nagrak, Rusun Pasar Rumput, Asrama Haji yang sudah bisa digunakan. Pemerintah juga tengah membidik isolasi terpusat baru seperti Hall JIExpo Kemayoran.

"Khusus untuk daerah yang memang tinggi insidennya, kami siapkan tempat isolasi mandiri terpusat besar mirip di Wisma atlet. Di Jakarta kita sudah mempersiapkan Nagrak dan Pasar Rumput yang kapasitasnya sama dengan rumah sakit. Jadi sudah ada dua kali kapasitas Wisma Atlet yang sekarang sudah siap," ujarnya.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER