Perhimpunan Rumah Sakit: Semua Nyaris Penuh Terutama di Jawa

CNN Indonesia
Senin, 05 Jul 2021 14:29 WIB
Persi mewanti-wanti kondisi tingkat keterisian tempat tidur atau BOR rumah sakit (RS) rujukan pasien terpapar covid-19 di Indonesia nyaris penuh, terutama Jawa.
Persi mewanti-wanti kondisi tingkat keterisian tempat tidur atau BOR rumah sakit (RS) rujukan pasien terpapar covid-19 di Indonesia nyaris penuh, terutama Jawa. Foto: CNN Indonesia/Adi Maulana
Jakarta, CNN Indonesia --

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mewanti-wanti masyarakat bahwa kondisi tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit (RS) rujukan pasien terpapar virus corona (covid-19) di Indonesia nyaris penuh, terutama di Pulau Jawa.

Sekretaris Jenderal Persi Lia Gardenia Partakusuma mengatakan kondisi melonjaknya jumlah BOR RS ini selaras dengan meningkatnya jumlah pasien terpapar covid-19 dengan gejala sedang hingga kritis sejak awal Juni 2021.

"Pesan kami untuk publik bahwa semua rumah sakit hari ini nyaris penuh terutama di Jawa," kata Lia dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lia lantas meminta publik untuk tidak gegabah melampiaskan amarah kepada tenaga kesehatan di RS, sebab RS menurutnya sejauh ini terus dalam keadaan siaga. RS juga telah berupaya menambah kapasitas dan mengonversi tempat tidur non-covid-19 menjadi covid-19.

Hal itu sesuai instruksi Kementerian Kesehatan yang meminta apabila RS tersebut masuk zona merah atau BOR di atas 80 persen, maka pihak RS harus mengkonversi minimal 40 persen tempat tidur rawat inap untuk pasien covid-19, serta mengkonversi minimal 25 persen ICU dari ruang rawat inap.

Selanjutnya, untuk zona kuning alias BOR di atas 60-80 persen, Kemenkes meminta RS mengkonversi minimal 30 persen tempat tidur rawat inap untuk pasien covid-19, serta mengkonversi minimal 15 persen ICU dari ruang rawat inap.

Sementara untuk zona hijau atau BOR di bawah 60 persen, maka pihak RS harus mengkonversi minimal 20 persen tempat tidur rawat inap untuk pasien covid-19, serta mengkonversi minimal 10 persen ICU dari ruang rawat inap.

"Data yang kami peroleh bahwa dari bulan Juni tanggal 14 tempat tidur isolasi yang semula 76.654 dan ICU 8.171. Maka pada bulan Juli tanggal 3 ini sudah bertambah menjadi 98.835 tempat tidur isolasi dengan ICU 9.233. Jadi artinya sudah kami upayakan seluruh kemampuan untuk bisa menambah yang kami bisa," ungkap Lia.

Lebih lanjut, selain berpesan kepada masyarakat umum. Lia juga meminta agar pemerintah menaruh perhatian serius kepada kondisi RS, sebab saat ini keadaan sudah dalam tahap darurat dan tidak bisa disamakan dengan keadaan normal.

Persi, lanjutnya, mendesak agar pemerintah memperbanyak RS lapangan dan menurunkan kemampuan RS dalam pelayanan pasien covid-19, karena ketidakseimbangan antara sumber daya yang dimiliki baik tenaga kesehatan, logistik, dan biaya operasional dengan kebutuhan yang meningkat tajam.

Persi juga meminta agar pemerintah mempermudah proses klaim pembayaran RS, sebab selama ini rantai untuk penagihan klaim itu tidak mudah dikarenakan tidak semua RS memiliki kemampuan IT yang baik, sehingga membuat proses klaim jadi lama.

"Kami juga mendukung bahwa harus dari hulu, ada tes dan serta bagaimana vaksinasi tetap dijalankan," katanya.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membantah kondisi RS rujukan pasien terpapar virus corona di sejumlah daerah Indonesia yang disebut tengah kolaps akibat tak sanggup menghadapi lonjakan pasien covid-19 yang terus bertambah setiap harinya.

"Kalau fasilitas kesehatan kolaps, tidak ya," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/7).

Nadia mengatakan, sejauh ini Kemenkes telah menginstruksikan seluruh pemerintah daerah baik gubernur, walikota dan bupati untuk menambah jumlah tempat tidur di setiap rumah sakit rujukan pasien covid-19 di daerah masing-masing.

Kemenkes meminta seluruh rumah sakit covid-19 di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas ruang rawat bagi pasien terpapar virus corona, dengan cara melakukan alih fungsi alias konversi tempat tidur dalam rangka memperkuat upaya antisipatif adanya lonjakan kasus covid-19 di tanah air.

(khr/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER