Gerindra Miris Kemenkes Tak Akui RS Kolaps Imbas Kasus Covid

CNN Indonesia
Senin, 05 Jul 2021 19:10 WIB
Politikus Gerindra Putih Sari meminta Kemenkes menyampaikan data sejujurnya terkait kondisi faskes rujukan Covid-19 di lapangan.
Tenaga kesehatan membantu seorang pasien Covid-19 usai pelaksanaan salat Idul Fitri di halaman Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/5/2021). (ANTARA FOTO/MOCH ASIM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Gerindra Putih Sari mengaku miris dengan pernyataan pejabat Kementerian Kesehatan yang tidak mengakui kolapsnya fasilitas kesehatan rujukan pasien terpapar Covid-19.

Putih pun meminta Kemenkes menyampaikan data sejujurnya sesuai kondisi di lapangan. Dengan begitu, masyarakat diharapkan mampu menyadari kondisi saat ini tidak baik-baik saja.

"Yang agak miris justru pernyataan dari Jubir Ibu Nadia beberapa hari yang lalu, yang mengatakan belum terjadi kolaps di fasilitas kesehatan. Saya tidak ngerti ini ya, tidak paham, maksudnya seperti apa? Saya kira jangan cuma lihat dari laporan data saja," kata Putih dalam Rapat Kerja Komisi IX yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putih menilai kondisi belakangan ini sudah cukup jelas. Menurutnya, warga pontang-panting mencari rumah sakit namun nihil, lantaran tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit khususnya di Pulau Jawa sudah penuh.

Dalam rapat kerja yang sama, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia Gardenia Partakusuma juga menyatakan bahwa kondisi BOR rumah sakit di Pulau Jawa nyaris penuh.

Dengan laporan itu, Putih menilai data yang dilaporkan secara tidak jujur akan membuat tingkat kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan menurun. Sebab masyarakat merasa bahwa pemerintah telah secara gamblang menyatakan kondisi Covid-19 Indonesia masih terkendali.

"Ini kok sepertinya belum mau mengakui kalau kita sudah kolaps, tadi juga Persi juga sudah menyampaikan begitu tingginya permintaan dari masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Putih juga mengungkapkan kondisi lonjakan Covid-19 akhir-akhir ini merupakan bukti kegagalan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Termasuk dalam pemenuhan pemeriksaan Covid-19, gagal mengantisipasi varian baru, serta gagal dalam melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Jadi tentu mari kita sama-sama mengoreksi kegagalan ini dan memperbaikinya dengan segera," ujarnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sebelumnya membantah terkait anggapan kondisi rumah sakit rujukan pasien terpapar virus corona di sejumlah daerah Indonesia yang disebut tengah kolaps akibat tak sanggup menghadapi lonjakan pasien Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya.

"Kalau fasilitas kesehatan kolaps, tidak ya," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/7).

Nadia mengatakan, sejauh ini Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan seluruh pemerintah daerah baik gubernur, wali kota dan bupati untuk menambah jumlah tempat tidur di setiap rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di daerah masing-masing.

Kemenkes meminta seluruh rumah sakit Covid-19 di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas ruang rawat bagi pasien terpapar virus corona, dengan cara melakukan alih fungsi alias konversi tempat tidur dalam rangka memperkuat upaya antisipatif adanya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER