RK: PPKM Darurat Belum Memuaskan, Kerancuan Sektor Esensial
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat di Jawa Barat belum memuaskan. Penyekatan dan penindakan selama masa PPKM darurat bakal lebih ditingkatkan.
Ridwan Kamil mengatakan kebijakan PPKM darurat menargetkan mobilitas masyarakat turun hingga 30 persen. Saat ini, Jabar baru bisa menurunkan hingga 17 persen.
"Progres pelaksanaan PPKM darurat di Jawa Barat masih belum memuaskan. Target penurunan mobilitas warga di Jawa Barat harus menurun 30 persen ini masih di angka 17 persen," kata pria yang akrab disapa Emil dalam konferensi pers virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (6/7).
Emil mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan di Jabar agar PPKM darurat lebih ditegakkan dalam pengawasan dan penindakan.
"Jadi tadi kita sudah koordinasi dalam dua hari ke depan akan banyak penyekatan dan penindakan termasuk tipiring [tindak pidana ringan] di jalanan akan dilaksanakan untuk mengurangi mobilitas yang masih 17 persen pengurangannya untuk menuju 30 persen," ujar dia.
Emil menguraikan penyebab masih tingginya persentase mobilitas warga karena dipicu sektor kritikal dan esensial dalam penerapan PPKM darurat. Di mana masyarakat masih menganggap sektor mereka bekerja tidak melanggar aturan.
"Masih ada kerancuan sektor kritikal esensial, jadi nanti kita akan lakukan edukasi lagi agar masyarakat jelas definisi kritikal dan esensial," ucap ya.
Di sisi lain, Emil menilai sejumlah industri belum menerapkan sistem bekerja dari rumah atau WFH. Bahkan, masih ada industri yang mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak menyiapkan Satgas Covid-19.
"Kita akan menindak mereka yang tidak melaksanakan WFH seratus persen termasuk industri-industri yang masih membandel," katanya.
Emil mengidentifikasi dua faktor. Pertama, perusahaan tidak memiliki satgas Covid-19, sehingga karyawan yang terpapar virus corona hanya dipulangkan dan tidak diurus sehingga menimbulkan klaster keluarga. Kedua, perusahaan tetap buka walaupun tidak masuk industri yang kritikal dan esensial.
"Tim dari polisi besok lusa melakukan razia-razia ke industri juga," cetus Emil.
Untuk memenuhi target yang ditetapkan, Emil menyatakan Pemprov Jabar bersama TNI/Polri akan terus mengevaluasi kinerja selama tiga hari.