Warga kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan kompak portal kampung guna mengantisipasi pengendara melewati jalan tikus karena tak bisa melewati pos penyekatan PPKM Darurat.
Sandi (40), warga RT 10 RW 05, Lenteng Agung, mengatakan keputusan tersebut dilakukan karena kekhawatiran warga terkait potensi penularan Covid-19. Selain itu, katanya, arus kendaraan yang melalui jalan permukiman juga mengganggu anak-anak.
"Ini inisiatif warga juga. Pertama ganggu anak kecil. Terus kebeirisikan juga. Terlalu ramai. Terutama covid ini. Ngeri juga kan," kata Sandi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga mulai menutup portal sejak Senin (5/7), setelah dua hari sebelumnya, sejak Sabtu (3/7) sejumlah gang atau jalan tikus di permukiman warga banyak dilalui pengendara yang tercepat dan tak bisa lewat pos penyekatan.
Sandi menjelaskan, beberapa gang atau jalan tikus di pemukimannya memang bisa menjadi alternatif untuk melewati posko penyekatan dengan jarak yang relatif singkat. Namun, warga, katanya, mulai sepakat untuk menutup beberapa gang tersebut karena dinilai mengganggu. Ia membantah bahwa penutupan portal atas permintaan petugas.
"Inisiatif warga. Petugas pun ngedukung juga ditutup gitu kan," katanya.
Dengan penutupan itu, izin pembukaan portal hanya diberikan kepada sesama warga sekitar. Sandi menyebut, warga juga akan memeriksa identitas setiap pengendara ojek online yang kerap mengaku mengantarkan barang atau menjemput penumpang.
"Hapal orang sini yang lewat. Ada KTP juga. Kayak tadi grab masuk, bawa barang mau ke mana siapa. Kita periksa dulu," katanya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran sebelumnya meminta bantuan warga untuk menghalau para pengendara yang nekat melintas di jalan tikus untuk menghindari posko penyekatan memasuki DKI Jakarta selama PPKM Darurat.
Fadil mengaku tak bisa sepenuhnya mencegat pada pengendara bandel yang melalui jalan tikus. Selain karena personel yang terbatas, jalan-jalan tikus jumlahnya tak sedikit.
"Contoh gang depan ini, kalau semua gang dijaga polisi enggak mungkin, butuh berapa orang kita?" kata Fadil saat meninjau posko penyekatan Lenteng Agung Raya, Jakarta Selatan, Selasa (6/7).
"Saya dengan sangat memohon kepada RT, RW tolong jaga kampungnya, jangan kasih lolos," kata dia.
(thr/ain)