Wali Kota Bogor Bima Arya mengalokasikan anggaran Rp1,35 juta per rukun warga (RW) untuk keperluan isolasi mandiri (isoman) warga yang terkonfirmasi covid-19.
"Jadi ada yang sudah berjalan alokasi untuk RW siaga Rp1 juta per bulan. Ini dialokasikan untuk edukasi di tingkat bawah, mekanisme pengontrolan warga yang isoman," kata Bima dalam acara diskusi yang disiarkan Youtube FMB9ID_IKP, Rabu (7/7).
"Kemarin kita tambahkan per RW Rp350 ribu khusus untuk isoman," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggaran ini dikhususkan bagi lingkup RW. Sementara di luar itu, Bima mengatakan sudah menginstruksikan jajarannya mengalihkan anggaran untuk penanganan lonjakan Covid-19 ke depan.
"Sekarang kita tengah lakukan refocusing [anggaran], saya perintahkan sekda menyisir anggaran yang bisa ditunda atau dibatalkan. Seperti untuk makan minum, rapat, kunjungan dinas dan sebagainya," tutur Bima.
Dari pengalihan anggaran tersebut, ia mengatakan berhasil mendapat Rp10 miliar sampai Rp15 miliar yang dialokasikan untuk biaya tidak terduga untuk setidaknya dua bulan ke depan.
"Seperti tambahan kasur, pengadaan obat-obatan untuk warga yang isoman dan kebutuhan lain di PPKM, termasuk logistik bagi warga yang membutuhkan," tambah dia.
Lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah telah menyebabkan krisis keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit. Akibatnya banyak penderita Covid-19 yang harus isolasi mandiri.
Mengatasi lonjakan laju penularan di Jawa-Bali, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sampai 20 Juli 2021.
Selama PPKM Darurat, sejumlah ketentuan pembatasan mobilitas masyarakat diperketat. Termasuk pemberlakuan work from home (WFH) atau belajar dari rumah 100 persen hingga penutupan sejumlah fasilitas umum.
(fey/gil)