Penyekatan Lenteng Agung, Volume Kendaraan Turun 70 Persen
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Istiono menyebut volume kendaraan di titik penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung, Jakarta Selatan telah berkurang sekitar 70 persen dibanding hari pertama penyekatan.
"(Berkurang) sekitar 70 persen," kata Istiono saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui aplikasi pesan pendek, Rabu (7/7).
Saat meninjau lokasi penyekatan di Lenteng Agung Senin lalu (5/6), Istiono menyebut panjang kemacetan mencapai 1,5-2 kilometer. Tetapi pada hari ini antrean kendaraan hanya sekitar 100 meter.
"Ini berkat juga kesadaran masyarakat. Saya terimakasih masyarakat yang juga mulai sadar," kata Istiono di lokasi penyekatan Lenteng Agung, Rabu (7/7).
Istiono lalu mengimbau agar perusahaan yang termasuk dalam kategori sektor esensial dan kritikal membekali tanda atau surat terhadap para pekerjanya.
Hal ini agar para petugas yang berjaga di lapangan bisa lebih mudah mengenali pengendara yang diizinkan melewati penyekatan dan tidak.
Penyekatan di pintu masuk DKI Jakarta dilakukan aparat berkenaan dengan penerapan PPKM Darurat untuk menanggulangi lonjakan penularan virus corona.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo menyatakan bahwa titik penyekatan PPKM Darurat di wilayah DKI Jakarta bertambah menjadi 72 titik. Jumlah ini bertambah 11 titik dibanding sebelumnya.
"Penyekatan dilakukan di 72 titik penyekatan di Polda Metro Jaya, yaitu 5 di GT, 9 di exit tol, 19 titik di batas kota dan 39 titik di jalur utama," kata Hendro.
Penyekatan dilakukan dengan tujuan mengurangi mobilitas masyarakat di tengah lonjakan kasus Covid-19. Selain itu, pemerintah juga mewajibkan perusahaan untuk tidak mempekerjakan pegawainya di kantor alias 100 persen bekerja dari rumah.
Aturan itu tidak berlaku untuk perusahaan sektor esensial dan kritikal. Pekerja sektor esensial bisa melewati penyekatan asal membawa surat keterangan dari perusahaan tempatnya bekerja.
(iam/bmw)