Jenazah Covid-19 Tak Dikubur RSUD, Warga Malteng Tutup Jalan

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 04:53 WIB
Warga Desa Watludan, Kecamatan TNS, Maluku Tengah geram dengan keputusan RSUD Masohi yang enggan menguburkan jenazah pasien Covid-19. Ilustrasi (Asep Fathulrahman)
Jakarta, CNN Indonesia --

Puluhan warga Desa Watludan, Kecamatan TNS, Maluku Tengah geram dengan keputusan RSUD Masohi yang enggan menguburkan jenazah pasien Covid-19. Mereka pun memblokade jalan sambil membakar ban dan menyampaikan tuntutan.

Awalnya, warga asal Desa Watludan, Marten Pasalbessy dinyatakan terpapar Covid-19. Ia kemudian dirawat di RSUD Masohi. Beberapa hari dirawat, Marten meninggal dunia, Selasa (6/7).

Seorang keluarga Marten, Marcello mengatakan RSUD Masohi sempat membawa peti jenazah untuk diserahkan kepada keluarga agar memakamkan sendiri.

"Kami resah, bapak sudah divonis meninggal Covid-19 dan disiapkan dimakamkan dengan prosedur covid, malahan mereka kasih peti mayat kepada keluarga untuk dimakamkan sendiri," kata Marcello saat dikonfirmasi, Kamis (8/7).

"Kenapa kalau covid kalian kasih tanggung jawab pemakaman kepada keluarga, kenapa kalau covid biaya peti mati, dan biaya lainnya tanggung keluarga," ujarnya menambahkan.

Warga Desa Watludan juga kesal terhadap RSUD Masohi yang memvonis Marten terpapar Covid-19. Aksi warga ini terekam dalam video yang viral di media sosial.

Dalam video itu, mereka terlihat membentangkan pohon untuk menutup jalan, membakar ban bekas, hingga mengecor jalan. Warga juga membentangkan spanduk bertuliskan pulihkan nama baik Desa Watludan dari Covid-19.

CNNIndonesia.com telah menerima salinan laporan polisi terkait peristiwa di Desa Watludan, Kecamatan TNS, Maluku Tengah itu.

(sai/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK