Soal Ancaman Negara Gagal, PPP Sentil 'Duo Pangeran' Ibas-AHY

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 08:02 WIB
PPP mendorong Ibas dan AHY menciptakan iklim optimisme di masa pandemi ketimbang kritik yang bernada pesimistis.
Politikus PPP Achmad Baidowi. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), Achmad Baidowi, menyentil dua orang putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), yang lantang mengkritik kebijakan pemerintah menangani pandemi Covid-19 beberapa hari terakhir.

Ia menyayangkan pernyataan pesimisme yang disampaikan AHY dan Ibas. Menurutnya, semua pihak seharusnya membangun optimisme untuk bersama-sama menangani pandemi Covid-19.

"Kalau mereka menebarkan pesimisme, ya setidaknya orang-orang di sekitarnya bisa ikut-ikutan pesimistis. Dalam situasi seperti ini semuanya harus bersama membangun optimisme untuk sama-sama menangani Covid-19," ucap pemilik sapaan akrab Awiek itu kepada CNNIndonesia.com, Kamiis (8/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengingatkan, situasi pandemi Covid-19 terjadi secara global dan dialami oleh semua negara.

Sebagai kader partai politik yang pernah berkuasa selama 10 tahun, Awiek melanjutkan, AHY dan Ibas seharusnya tahu cara mengatasi persoalan di Indonesia.

Ia kemudian menyinggung apakah AHY dan Ibas mau ikut bersama-sama dengan negara dalam menangani pandemi Covid-19 yang terjadi sampai saat ini.

"Tergantung apakah duo 'pangeran' tersebut mau ikut bersama-sama negara untuk menangani Covid-19," ucap Awiek.

"Dan beliau berdua juga tahu ketika 10 tahun ada di pemerintahan, bagaimana mengatasi persoalan di Indonesia dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Bahkan, saat itu yang belum ada pandemi Covid-19," imbuhnya.

Awiek menyatakan bahwa AHY dan Ibas seharusnya berjiwa negarawan. Menurutnya, kritik yang dikeluarkan AHY dan Ibas seharusnya bersifat membangun.

kalau berjiwa negarawan, ya menumbuhkan optimisme. Kritik boleh, yakni kritik yang membangun, bukan justru melemahkan dengan sikap pesimisme," tuturnya.

Terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto menyampaikan bahwa pernyataan Ibas soal failed nation merupakan bentuk kecintaan, kepekaan, dan kekhawatiran terhadap keselamatan nyawa masyarakat di tengah ancaman Covid.

Sebagai seorang politisi, menurutnya, Ibas hanya terus berharap dan mengingatkan pemerintah tentang bahaya Covid-19 ini.

"Kita tahu semua, kalau Covid-19 tidak segera tertangani dan terkendali maka dampaknya sangat berat dan besar buat negara ini. Segenap sektor kehidupan baik ekonomi, politik, sosial dan pertahanan serta keamanan pasti terdampak. Dengan demikian akan bisa berpotensi mengganggu pengelolaan sebuah bangsa," ucap Didik.

Sebelumnya, AHY dan Ibas melayangkan sejumlah kritik terhadap cara pemerintah dalam menangani Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

AHY mempertanyakan kemampuan negara untuk menyelamatkan rakyat dari pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Sementara itu, Ibas menyatakan bahwa pemerintah terlihat tidak berdaya dalam menghadapi pandemi Covid-19, terutama ketika terjadi lonjakan kasus beberapa pekan terakhir.

(mts/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER