IDI Catat Nakes Dirawat di RS Lebih Banyak dari Awal Tahun

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 16:56 WIB
IDI mencatat jumlah tenaga kesehatan yang terpapar virus corona dan membutuhkan perawatan pada periode Juni-Juli lebih parah dari Desember 2020-Januari 2021.
Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi. (CNN Indonesia/Melani Putri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat jumlah tenaga kesehatan yang terpapar virus corona dan membutuhkan perawatan di fasilitas kesehatan pada periode Juni-Juli 2021 lebih parah dari pada yang terjadi di Desember 2020-Januari 2021 lalu.

Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi menyebut sejumlah provinsi melaporkan ratusan nakes terpapar Covid-19 dalam dua bulan terakhir. Bahkan beberapa kasus di antaranya berujung pada kematian. Namun demikian, Adib tak menampilkan rincian dan perbandingannya.

"Memang menjadi perhatian kita saat ini adalah kondisi yang terjadi dan kemudian banyaknya teman-teman nakes yang dirawat ini jauh lebih banyak pada saat ini dibandingkan Desember-Januari. Ini yang kemudian menjadi satu perhatian," kata Adib dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lapor Covid 19, Jumat (9/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya angka sakit para nakes, Adib juga mencatat jumlah kematian dokter akibat terpapar Covid-19 pada Juni-Juli mengalami peningkatan signifikan. Ia mengatakan puncak kematian tertinggi terjadi di Januari dengan 65 dokter yang meninggal akibat Covid-19.

Kemudian pada Februari mengalami penurunan hingga menjadi 31 kasus, lalu Maret 16 kasus, April 8 kasus, Mei 7 kasus, dan Juni melonjak menjadi 48 kasus kematian. Dan mungkin pada Juli akan mengalami kondisi serupa, sebab baru sepekan di Juli sebanyak 35 dokter meninggal akibat Covid-19.

"Ini tentunya sangat menjadi perhatian khusus dari kami," kata dia.

Dengan kondisi itu, Adib mewanti-wanti kepada para teman sejawat nakes untuk terus melaporkan kondisi kesehatan mereka, sehingga dapat terpantau dengan baik. Ia juga meminta pemerintah terus menggencarkan strategi tes, telusur, dan tindak lanjut (3T). Sebuah strategi di hulu sehingga faskes sebagai hilir tidak kewalahan.

Ia juga mengatakan triase pasien atau seleksi pasien harus terus dilakukan untuk saat-saat ini. Artinya pasien dengan kondisi yang tidak sesak napas, saturasi oksigen di atas 95 persen, dan tidak memiliki penyakit penyerta alias komorbid yang berbahaya. Maka sebaiknya diimbau melakukan isolasi mandiri dengan pemantauan ketat dan telemedicine.

"Selama itu tidak bisa dilakukan dengan intervensi di hulu atau cut off, dipotong di tengah supaya tidak masuk ke faskes. Maka itu akan terus memberikan risiko kepada nakes," ujarnya.

Koalisi Warga Lapor Covid-19 mencatat dalam kurun waktu tiga hari terakhir setidaknya 74 nakes yang gugur saat melawan pandemi virus corona. Secara keseluruhan per 9 Juli sebanyak 1.141 nakes dinyatakan meninggal dunia selama 16 bulan pandemi covid-19 menjangkiti Indonesia.

Para nakes tersebut terdiri dari dokter umum dan spesialis, dokter gigi, perawat, bidan, petugas ambulans, apoteker, ahli teknologi laboratorium medik (ATLM), dan nakes lainnya.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER