BPBD: 5 Guncangan Gempa Tak Dirasakan Warga Kepulauan Talaud
Warga di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara disebut tak merasakan guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 dan lima kali susulan yang terjadi sejak pukul 07.43 WIB hingga 08.25 WIB, Sabtu (10/7) pagi.
"Saat gempa terjadi warga Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tidak merasakan guncangan gempa. Aktivitas masyarakat berjalan normal," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/7).
Setelah kejadian, kata Abdul, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud juga langsung berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan.
Sekitar pukul 07.51 WIB, gempa susulan terjadi dengan kekuatan magnitudo 5,8. Tujuh menit berselang, gempa susulan kembali terjadi dengan M5,1.
"Pada gempa-gempa susulan ini, BPBD setempat melaporkan warganya tidak merasakan guncangan. Masyarakat tetap beraktivitas normal," ucap Abdul.
Berdasarkan data BMKG hingga pukul 08.25 WIB, tercatat ada lima kali gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terkecil 3,6.
"Dari hasil koordinasi dengan pihak kecamatan, guncangan gempa dirasakan lemah 3 hingga 5 detik di Kecamatan Salibabu. Menurut BPBD belum ada informasi dari pihak desa di kecamatan tersebut yang terdampak sejauh ini," ujar Abdul.
"Sedangkan informasi dari pihak Kecamatan Tahuna, warga setempat tidak merasakan guncangan gempa. Masyarakat tampak beraktivitas normal," imbuhnya.
Baca juga:Gempa Bumi 6,2 M Guncang Sulawesi Utara |
Lebih lanjut, disampaikan Abdul, BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud untuk mendapatkan informasi terkini pascagempa.
BNPB, lanjut Abdul, juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bahaya gempa maupun menyikapi informasi-informasi yang beredar di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan hasil analisis menunjukkan gempa tektonik itu terjadi akibat deformasi pada lempeng laut Maluku.
Dampak guncangan gempa ini, kata Daryono, dirasakan di Kepulauan Sangihe dalam skala intensitas III-IV MMI dan Tomohon, Bitung, Boltim dalam skala intensitas II MMI.